Waspadai Osteoporosis: Si Penyakit Sunyi yang Gerogoti Tulang Secara Perlahan
![]() |
Ilustrasi. Waspadai osteoporosis: Si penyakit sunyi yang gerogoti tulang secara perlahan. (Dok. Unsplash) |
PEWARTA.CO.ID - Osteoporosis adalah gangguan tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang, yang pada akhirnya membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Penyakit ini sering menyerang kelompok lanjut usia, namun tak jarang juga ditemukan pada usia yang lebih muda, terutama bila gaya hidup yang dijalani kurang sehat.
Mengapa osteoporosis disebut "Silent Disease"?
Julukan silent disease diberikan karena gejala osteoporosis sering tidak terlihat hingga penderita mengalami kecelakaan atau cedera yang menyebabkan tulangnya patah.
Proses pengeroposan tulang pun berlangsung secara perlahan, bahkan bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum menimbulkan keluhan nyata.
Siapa saja yang rentan terkena osteoporosis?
Meskipun lebih sering dikaitkan dengan wanita pascamenopause, osteoporosis sejatinya dapat menyerang siapa saja, termasuk pria.
Berikut ini beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena osteoporosis, dikutip dari Pafibombanakab.org.
1. Pertambahan usia
Seiring bertambahnya usia, tulang cenderung kehilangan kepadatannya.
Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan tulangnya menjadi keropos.
2. Jenis kelamin
Wanita memiliki risiko lebih tinggi, terutama setelah menopause.
Hal ini berkaitan dengan penurunan kadar hormon estrogen yang berfungsi menjaga kekuatan tulang.
“Hormon estrogen berperan dalam menjaga kepadatan tulang, sehingga penurunan hormon estrogen dapat menyebabkan kehilangan massa tulang.” (Tresno Saras, Mengatasi Osteoporosis, 2023: 3)
3. Faktor keturunan
Jika ada riwayat osteoporosis dalam keluarga, seperti pada ibu atau saudara perempuan, maka risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa ikut meningkat.
4. Pola hidup tidak sehat
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, serta asupan kalsium yang minim, semuanya berkontribusi terhadap lemahnya tulang dari waktu ke waktu.
"Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, seperti dikutip dari buku Mengatasi Osteoporosis: Panduan Lengkap untuk meningkatkan kesehatan tulang anda, Tresno Saras, (2023: 3-4), di antaranya sebagai berikut…”
Mencegah lebih baik daripada mengobati
Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan osteoporosis sepenuhnya, pencegahan bisa dilakukan sejak dini melalui perubahan gaya hidup.
Berikut beberapa cara efektif untuk menjaga tulang tetap sehat:
1. Perhatikan asupan nutrisi
Pastikan tubuh mendapat cukup kalsium (sekitar 1000 mg per hari) dan vitamin D (400–800 IU per hari).
Nutrisi ini bisa diperoleh dari makanan seperti susu, yoghurt, ikan, atau sereal yang diperkaya vitamin D.
2. Rutin berolahraga
Aktivitas fisik, terutama olahraga dengan beban seperti jalan kaki, bersepeda, atau angkat beban ringan, dapat membantu memperkuat tulang dan mencegah pengeroposan.
3. Terapkan gaya hidup sehat
Menghindari rokok, minuman beralkohol, dan minuman bersoda bisa membawa dampak besar terhadap kesehatan tulang jangka panjang.
Osteoporosis bukanlah penyakit yang muncul seketika, namun hasil akumulasi gaya hidup yang buruk selama bertahun-tahun.
Dengan membiasakan hidup sehat sejak dini, risiko terkena penyakit tulang ini bisa diminimalkan secara signifikan.
"Osteoporosis adalah penyakit tulang yang tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi gaya hiduplah yang membentuknya.”