Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Waspadai Gejala Diabetes pada Wanita: Kenali Perbedaannya Sejak Dini

Waspadai Gejala Diabetes pada Wanita: Kenali Perbedaannya Sejak Dini
Ilustrasi. Waspadai gejala diabetes pada wanita: kenali perbedaannya sejak dini. (Dok. Freepik)

PEWARTA.CO.ID - Diabetes merupakan penyakit kronis yang berkaitan dengan gangguan metabolisme tubuh, dan dapat menyerang siapa pun tanpa memandang jenis kelamin.

Namun, sejumlah studi medis menunjukkan bahwa wanita memiliki respons dan gejala diabetes yang berbeda dibanding pria.

Perbedaan ini menjadikan penting bagi perempuan untuk lebih mengenali ciri-ciri awal diabetes yang mungkin tidak selalu terlihat jelas.

Pemahaman mendalam tentang gejala, potensi komplikasi, hingga langkah pencegahan dapat membantu perempuan menghindari risiko serius akibat penyakit ini.

Mengenal diabetes dan ragam jenisnya

Diabetes terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah melonjak tinggi akibat gangguan fungsi insulin hormon yang diproduksi pankreas untuk mengatur keseimbangan glukosa.

Ketika produksi insulin terganggu atau sel-sel tubuh tidak meresponsnya dengan baik, maka gula menumpuk dalam aliran darah dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Melansir Pafibontangkota.org, secara garis besar, diabetes dikelompokkan menjadi empat jenis utama:

Diabetes tipe 1: Merupakan kondisi autoimun di mana sistem imun menyerang sel-sel pankreas penghasil insulin.

Penderita tipe ini memerlukan insulin dari luar secara rutin.

Diabetes tipe 2: Merupakan jenis paling umum dan erat kaitannya dengan pola hidup tidak sehat.

Pada tipe ini, tubuh mengalami resistansi insulin, yaitu kondisi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan efektif.

Diabetes Tipe 3: Jenis ini belum sepopuler dua tipe lainnya dan sering dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.

Resistansi insulin terjadi di otak, mempengaruhi kinerja dan regenerasi sel-sel otak.

Diabetes Gestasional: Dialami oleh wanita hamil akibat perubahan hormon plasenta yang mengganggu keseimbangan insulin.

Walaupun bersifat sementara, kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin jika tidak ditangani dengan baik.

Wanita lebih rentan terhadap komplikasi serius

Meskipun jumlah pria yang terdiagnosis diabetes lebih tinggi, ternyata tingkat kematian akibat komplikasinya justru lebih banyak dialami oleh wanita.

Ini menunjukkan bahwa perbedaan biologis, termasuk faktor hormon dan fisiologi, membuat wanita lebih rentan terhadap dampak serius dari diabetes.

Dalam wawancaranya, seorang pakar endokrinologi menjelaskan, “Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke dibanding pria dengan kondisi serupa. Selain itu, gejala mereka kadang tidak terdeteksi karena menyerupai kondisi lain, seperti kelelahan atau gangguan hormonal.”

Tanda-tanda diabetes yang umum terjadi pada wanita

Gejala diabetes pada wanita sering kali samar dan tumpang tindih dengan masalah kesehatan lainnya, sehingga tidak sedikit yang terlambat menyadari kondisinya.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Infeksi jamur pada organ intim yang berulang
  • Keputihan tidak normal
  • Rasa lelah ekstrem tanpa sebab jelas
  • Gangguan menstruasi
  • Penurunan gairah seksual
  • Sering buang air kecil, terutama malam hari
  • Penglihatan kabur

Gejala-gejala tersebut dapat menjadi pertanda awal adanya gangguan metabolik, dan sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri apabila mengalaminya secara konsisten.

Langkah pencegahan dan gaya hidup sehat

Mencegah diabetes, terutama tipe 2 dan gestasional, dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin.

Konsumsi makanan bergizi, aktif bergerak, dan menjaga berat badan ideal adalah langkah-langkah kunci yang efektif.

“Penting bagi setiap perempuan untuk memeriksakan kadar gula darah secara berkala, terlebih jika memiliki riwayat keluarga dengan diabetes,” ungkap seorang praktisi kesehatan dalam wawancaranya. “Deteksi dini adalah kunci untuk menghindari komplikasi jangka panjang.”

Diabetes bukan hanya penyakit yang menyerang sistem metabolik, tetapi juga dapat membawa dampak serius bagi kesehatan perempuan jika tidak dikenali dan ditangani sejak dini.

Advertisement