Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Reza Rahadian Luncurkan Buku 'Mereka yang Pertama', Tandai Dua Dekade Kiprah di Dunia Seni Peran

Reza Rahadian Luncurkan Buku 'Mereka yang Pertama', Tandai Dua Dekade Kiprah di Dunia Seni Peran
Reza Rahadian meluncurkan buku 'Mereka yang Pertama'. (Dok. IG/@officialpilarez)

PEWARTA.CO.ID - Aktor papan atas Reza Rahadian merayakan dua dekade perjalanannya di dunia seni peran dengan cara yang istimewa.

Lewat sebuah karya buku bertajuk 'Mereka yang Pertama', Reza mengajak para penggemarnya menelusuri kisah orang-orang yang memberi pengaruh besar dalam kehidupannya—baik secara pribadi maupun profesional.

Kabar peluncuran buku Mereka yang Pertama ini diumumkan Reza melalui unggahan Instagram pribadinya, @officialpilarez, pada Selasa (15/4/2024).

Dalam unggahannya, ia memperlihatkan sampul buku bernuansa monokrom dan menuliskan pesan emosional sebagai pengantar.

“Tanda dua dekade berkarya, Reza Rahadian menuliskan surat kepada orang-orang pertama yang berpengaruh dalam hidupnya,” tulis Reza, dikutip dari laman https://beritaburung.news.

Buku ini, menurut Reza, adalah bentuk ungkapan rasa terima kasih yang datang dari hati, ditulis dengan tangan sendiri dalam bentuk narasi.

Melalui buku ini pula, ia menyebutnya sebagai cara menuangkan rasa yang tak bisa sepenuhnya diungkapkan lewat lisan.

Reza pun menambahkan dalam unggahan lainnya bahwa 'Mereka yang Pertama' akan mulai tersedia untuk pemesanan mulai Senin, 21 April 2025.

Dikonfirmasi oleh penerbit resmi

Masih dikutip dari sumber yang sama, https://beritaburung.news, adapun kabar peluncuran buku ini juga dipastikan oleh Gramedia Pustaka Utama, penerbit yang akan merilis karya tersebut.

Dalam unggahan di akun @bukugpu, mereka membagikan informasi yang sama dan menyebut karya ini sebagai bentuk refleksi 20 tahun perjalanan Reza Rahadian di industri perfilman dan dunia kreatif Indonesia.

Sementara akun resmi buku ini, @duadasarasa, juga menyebutnya sebagai "Refleksi 20 tahun Reza Rahadian berkarya."

Catatan hati sang aktor

Dalam unggahan lain, Reza menumpahkan isi hatinya mengenai perjalanan panjang kariernya.

“Perjalanan 20 tahun menjadi pengingat bahwa kecintaan pada profesi menjadi dasar yang menguatkan. Belajar dari kegagalan juga keberhasilan. Ruang kontemplatif yang melahirkan rangkaian kata-kata sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasih pada kontribusi para insan,” tulis aktor 38 tahun itu.

Tak lupa, Reza mengenang momen pertamanya berada di lokasi syuting:

“Hari ini tepat 20 tahun yang lalu saya melangkahkan kaki menuju sebuah set dan berakting sebagai seorang pemeran,” tulisnya di Instagram Story.

“Sampai bertemu pada sebuah catatan kecil tentang mereka yang besar artinya bagi perjalanan 2 dasarasa,” tambahnya.

Kilas balik karier Reza Rahadian

Lahir di Bogor pada 5 Maret 1987, Reza memulai langkahnya di dunia hiburan sejak masa remaja.

Namanya mencuat pertama kali setelah memenangkan ajang Top Guest dari majalah Aneka pada 2004.

Meski awalnya hanya mencoba peruntungan di dunia modeling, jalan hidup justru membawanya ke dunia akting.

Debut layar kaca dilaluinya lewat sinetron seperti Culunnya Pacarku dan Idola, sebelum akhirnya menapaki layar lebar pada 2007 lewat film horor-komedi.

Namun, titik balik kariernya datang ketika ia membintangi Perempuan Berkalung Sorban pada 2009. Dari hanya sekadar mengikuti audisi, Reza justru dipercaya memerankan karakter utama pria, Samsuddin.

Namanya semakin melejit setelah membintangi film-film seperti Tiga Hati Dua Dunia (2010) hingga Habibie & Ainun (2012), di mana ia memerankan sosok BJ Habibie dengan akurasi dan penghayatan yang memukau. Peran ini banyak disebut sebagai salah satu penggambaran tokoh publik terbaik dalam perfilman Indonesia.

Selama kariernya, Reza telah mengantongi lima Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik, terakhir diraihnya pada Festival Film Indonesia (FFI) 2023 lewat film Berbalas Kejam.

Selain di depan kamera, Reza juga berperan penting di belakang layar. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komite FFI untuk periode 2021–2023, mengawal ajang penghargaan tertinggi perfilman nasional di masa pandemi hingga transisi ke era endemi.