Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Presiden Naikkan HPP Gabah, Petani Sambut Gembira: Tanpa Pangan, Tak Ada NKRI

Presiden Naikkan HPP Gabah, Petani Sambut Gembira: Tanpa Pangan, Tak Ada NKRI
Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kiri), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) pada panen raya padi secara nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram mendapat sambutan antusias dari kalangan petani di seluruh Indonesia. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut kebijakan ini merupakan bukti nyata keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap kesejahteraan petani.

"Kebijakan menaikkan HPP gabah ini menjadi bentuk nyata keberpihakan Presiden kepada petani," ujar Mentan dalam kegiatan panen raya serentak yang dipimpin langsung Presiden Prabowo di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

Amran menambahkan, lebih dari 100 juta petani di Indonesia merasakan langsung dampak positif dari kebijakan ini. Selain harga gabah yang meningkat, distribusi pupuk kini juga dinilai jauh lebih lancar.

“Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik Rp6.500 per kilogram. Ini adalah kebahagiaan besar bagi seluruh petani. Petani juga merasa terbantu karena distribusi pupuk kini jauh lebih mudah dan efisien,” katanya, dikonfirmasi di Jakarta.

Kebijakan ini juga mendapat respons positif dari para petani di daerah sentra produksi padi, salah satunya di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Joko (47), Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, menyebut peningkatan harga gabah sangat membantu meningkatkan pendapatan petani.

“Kami para petani di Ngawi bahagia dengan kebijakan Bapak Presiden. Harga gabah naik menjadi Rp6.500 per kilogram, dan pupuk pun kami terima dengan sangat mudah,” ungkap Joko di Ngawi.

Tak hanya soal harga, Joko juga memuji gerak cepat Perum Bulog yang langsung turun ke lapangan untuk menyerap gabah hasil panen. Ia berharap ke depan sistem distribusi hasil pertanian semakin sederhana agar para petani tidak lagi tergantung pada tengkulak.

"Alhamdulillah, Bulog bergerak cepat. Pupuk mudah didapat. Harapan kami, sistem penyalurannya bisa terus disederhanakan agar tengkulak tidak lagi bermain di sektor pertanian,” tambahnya.

Sementara itu, dalam pidato di hadapan ribuan petani dan tamu undangan di Majalengka, Presiden Prabowo kembali menegaskan pentingnya peran petani dalam menjaga kedaulatan negara.

"Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI," tegas Presiden, disiarkan secara daring oleh Sekretariat Presiden.

Kegiatan panen raya serentak ini dilaksanakan di 14 provinsi secara nasional dan menjadi simbol penguatan ketahanan pangan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Dengan adanya dukungan langsung dari pemerintah dan optimalisasi penyerapan hasil panen, para petani kini melihat masa depan pertanian Indonesia dengan optimisme baru.

Advertisement