Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Prabowo Temui Pemimpin Timur Tengah, Upayakan Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Prabowo Temui Pemimpin Timur Tengah, Upayakan Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
Prabowo temui pemimpin Timur Tengah, upayakan evakuasi warga Gaza ke Indonesia. (Dok. Republika)

PEWARTA.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto memulai lawatan diplomatiknya ke lima negara di kawasan Timur Tengah Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania dalam rangka menggalang dukungan bagi rencana kemanusiaan Indonesia mengevakuasi warga Palestina dari Gaza.

Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap mengevakuasi sekitar 1.000 warga Palestina ke Tanah Air, asalkan mendapatkan persetujuan dari seluruh pihak yang terlibat dalam krisis kemanusiaan tersebut.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” ujar Prabowo dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi pada Rabu dini hari.

Ia menjelaskan bahwa keputusannya untuk melakukan kunjungan langsung ke masing-masing negara tersebut merupakan bentuk tanggung jawab Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Menurutnya, sejumlah pihak terus menghubungi Indonesia untuk menanyakan kesiapannya dalam membantu warga Palestina.

“Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” katanya.

Lebih jauh, Prabowo menyebut bahwa langkah ini juga merupakan respons atas dorongan dari komunitas internasional, yang menginginkan Indonesia mengambil peran lebih besar dalam upaya penyelesaian konflik di Gaza, mengingat posisi strategis Indonesia sebagai negara non-blok dan populasi Muslim terbesar di dunia.

“Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira, posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak untuk berperan, kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” ucap Presiden.

Dalam tahap awal, Indonesia berencana mengevakuasi seribu warga Gaza, yang terdiri dari korban luka, anak-anak yatim piatu, serta mereka yang mengalami trauma akibat konflik berkepanjangan.

“Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” imbuhnya.

Namun, Prabowo menekankan bahwa rencana ini masih dalam tahap koordinasi lebih lanjut, termasuk dengan Pemerintah Palestina.

Untuk itu, Menteri Luar Negeri, Sugiono, turut dibawa dalam rombongan guna menjalin dialog langsung dengan otoritas Palestina.

Di sisi lain, bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk rakyat Gaza telah disalurkan secara intensif.

Bantuan berupa makanan, obat-obatan, perlengkapan medis, pakaian, dan air bersih telah dikirim melalui jalur darat dari El Arish, Mesir, serta melalui udara bersama Angkatan Udara Jordania.

Selain itu, kapal rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat telah disiagakan untuk memberikan layanan medis bagi korban konflik.

Tim medis Indonesia, yang terdiri dari prajurit TNI dari Korps Kesehatan tiga matra, juga telah diterjunkan ke Gaza dan El Arish untuk membantu operasi di rumah sakit lapangan milik Uni Emirat Arab.

“Kita juga sudah kirim tim medis yang terus bekerja di dalam Gaza. Kondisi cukup berbahaya. Rumah sakit tempat kita (dokter-dokter Indonesia) sering ditembaki. Kita bersyukur, saya terima kasih kepada prajurit kita dari Kesehatan TNI yang bekerja di situ,” tutur Prabowo.

Pesawat Kepresidenan PK-GRD yang mengangkut Prabowo bersama Menteri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 01.00 WIB.

Rombongan dijadwalkan tiba di Abu Dhabi pukul 06.00 waktu setempat sebagai tujuan pertama dari rangkaian kunjungan kemanusiaan ini.

Advertisement