Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Prabowo Ajukan Permintaan Bertemu dengan Presiden AS Donald Trump

Prabowo Ajukan Permintaan Bertemu dengan Presiden AS Donald Trump
Prabowo ajukan permintaan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa dirinya telah mengajukan permintaan resmi untuk bisa bertatap muka dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Hal ini disampaikannya usai mengikuti rangkaian acara Forum Diplomasi Antalya 2025 yang digelar di Nest Convention Center, Turki, pada Jumat (11/4/2025).

Menanggapi pertanyaan awak media mengenai peluang pertemuan tersebut, Presiden Prabowo memberikan jawaban singkat namun penuh harapan.

"Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menjelaskan bahwa langkah diplomatik untuk mengatur pertemuan antara kedua kepala negara sebenarnya telah dilakukan jauh hari.

Pemerintah Indonesia, kata dia, telah mengirim surat permohonan sejak awal masa pemerintahan Presiden Trump.

“Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump jauh sebelum kebijakan tarif diberlakukan,” terang Sugiono, mengutip pernyataan dari siaran resmi Sekretariat Presiden.

Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari pertemuan itu adalah untuk memperkuat kemitraan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.

Meski belum ada tanggal pasti yang ditetapkan, pemerintah masih menunggu konfirmasi lanjutan dari pihak Gedung Putih.

Dalam konteks hubungan dagang, perhatian publik belakangan ini tertuju pada kebijakan tarif impor terbaru dari Amerika Serikat.

Pada 2 April lalu, pemerintahan Trump mengumumkan tarif resiprokal sebesar 32 persen terhadap sejumlah produk asal Indonesia, yang sedianya mulai berlaku pada 9 April.

Menanggapi hal tersebut, Sugiono menyebut bahwa Indonesia telah mengirim delegasi negosiasi ke Washington DC untuk melakukan pembicaraan teknis terkait kebijakan tersebut.

Beruntung, keputusan final dari pihak AS menunjukkan sedikit angin segar.

Presiden Trump mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif tersebut selama 90 hari bagi 75 negara mitra, termasuk Indonesia.

Dengan adanya peluang pertemuan antara Prabowo dan Trump, diharapkan Indonesia dapat menjalin dialog yang lebih konstruktif terkait isu-isu bilateral, khususnya di bidang perdagangan dan investasi.

Advertisement