Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Pembalap Indonesia Tempel Ketat Pesaing di Hong Kong Track Cup 2025, Ini Capaian Lengkapnya!

Pembalap Indonesia Tempel Ketat Pesaing di Hong Kong Track Cup 2025, Ini Capaian Lengkapnya!
Pembalap sepeda Indonesia Ayustina Delia Priatna (tengah) saat berlomba di etape kedua Biwase Tour of Vietnam 2025 di Vietnam pada Sabtu (8/3/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Meski belum membawa pulang medali, tim balap sepeda Indonesia berhasil menunjukkan performa kompetitif selama ajang Hong Kong International Track Cup 2025, yang berlangsung pada 18–21 April di Hong Kong. Kontingen Merah Putih tampil gigih dalam setiap nomor lomba dan menorehkan sejumlah catatan penting yang patut diapresiasi.

Kompetisi ini menjadi ajang bergengsi dalam kalender balap sepeda internasional dan kerap dijadikan tolak ukur kesiapan atlet menuju panggung besar seperti SEA Games dan Asian Games. Dalam pernyataan resmi yang dirilis Indonesian Cycling Federation (ICF) melalui akun Instagram-nya, seluruh atlet Indonesia dinilai telah bertanding dengan semangat tinggi dan dedikasi penuh.

“Para kontingen Indonesia berhasil menyelesaikan semua babak dan menggoreskan momen tak terlupakan untuk perjalanan balap sepeda kita,” tulis ICF dalam unggahannya.

Di hari pembuka, Indonesia menurunkan Vosandy D. Oetomo dan M. Andy Royan pada nomor Men Elite Omnium, masing-masing finis di posisi ke-9 dan ke-18. Sementara di nomor Men Elite Keirin, Dika Alif Dhentaka mengamankan posisi ke-19.

Meski belum menyentuh podium, para atlet berhasil menunjukkan daya saing di tengah barisan pembalap internasional dari berbagai negara Asia dan luar benua.

Lanjut ke hari kedua, nama Bernard B. Van Aert tampil menonjol dengan menempati posisi ke-10 pada nomor Men Elite Omnium. Di nomor yang sama, Andy Royan bertahan di posisi ke-11, disusul oleh Terry Yudha di urutan ke-21. Penampilan mereka dinilai stabil dan menunjukkan potensi kuat untuk pengembangan lebih lanjut.

Penampilan terbaik Indonesia terlihat pada nomor Men Elite Madison, di mana duet Bernard B. Van Aert dan Terry Yudha finis di posisi ke-7, menandai hasil tertinggi Indonesia sepanjang kejuaraan ini. Hasil tersebut menjadi sorotan tersendiri mengingat nomor Madison membutuhkan koordinasi dan stamina luar biasa.

Sementara itu, Bernard juga turun di nomor Men Elite Elimination Race dan mengamankan posisi ke-13, diikuti Vosandy di urutan ke-15. Dika Alif yang kembali berlaga di Keirin mengakhiri perlombaannya di posisi ke-16.

Di nomor Scratch Race, Terry Yudha mencatat hasil positif dengan finis di posisi ke-8, sedangkan Andy Royan mengakhiri balapan di posisi ke-17.

Walau belum ada medali yang dibawa pulang, pihak federasi menyampaikan bahwa seluruh pencapaian ini merupakan bagian dari proses pembinaan jangka panjang.

“Hal ini tentu saja menjadi acuan motivasi untuk terus semangat dalam mengharumkan nama bangsa di masa yang akan datang,” tulis ICF.

“Terima kasih para atlet untuk semangat dan perjuangannya selama kompetisi ini!” lanjut pernyataan tersebut.