Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Modus Hipnotis di Pasar Klender! Wanita Ini Kehilangan Emas Rp15 Juta Hanya dalam Hitungan Menit

Modus Hipnotis di Pasar Klender! Wanita Ini Kehilangan Emas Rp15 Juta Hanya dalam Hitungan Menit
Warga Malaka Sari, Duren Sawit, Maria Magdalena (54) jadi korban hipnotis di kawasan Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (14/4/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Seorang warga Jakarta Timur bernama Maria Magdalena (54) menjadi korban dugaan hipnotis di kawasan Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit. Akibat kejadian tersebut, perhiasan emas miliknya seperti kalung, cincin, anting, dan gelang raib dibawa kabur pelaku, dengan nilai kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta.

Maria menuturkan bahwa saat itu ia sedang hendak berbelanja kebutuhan sekolah anaknya, tepatnya membeli buku tulis di Pasar Perumnas Klender. Tiba-tiba, seorang pria tak dikenal menghampirinya dan menanyakan alamat.

"Saya lagi mau belanja untuk kebutuhan anak saya sekolah beli buku tulis di Pasar Perumnas Klender, ada laki-laki tanya alamat ke saya, wajahnya seperti warga keturunan, lalu saya tak sadar diajak masuk ke dalam mobil. Total kerugian banyak, sekitar Rp15 juta," kata Maria saat ditemui di Pospol Pondok Kopi, Jakarta Timur, Senin (14/4).

Maria menjelaskan bahwa pria yang mengenakan masker itu secara perlahan menggiringnya masuk ke sebuah mobil berwarna silver. Di dalam mobil, ia mendapati tiga pria lainnya yang langsung membawanya berkeliling area pasar.

"Ada satu orang yang bilang 'ayo ikut sama saya, itu naik mobil', saya sambil digiring, lalu masuk ke dalam mobil. Terus dia bilang 'bu jangan takut, saya orang BCA, ada kartu ID di leher, lalu dia ajak muter-muter saya pas ke pasar," lanjutnya.

Salah satu pelaku yang duduk di samping Maria mulai melepaskan satu per satu perhiasan yang ia kenakan. Aksi ini dilakukan sambil mengajak korban mengobrol agar tetap tenang dan tidak curiga.

"Salah satu laki-laki meminta perhiasan saya dan melepaskannya, saya seperti nurut aja mereka bilang jangan takut. Jadi, dia ngambil pelan-pelan, sambil ngajak ngobrol gitu," kata Maria.

Setelah berhasil mengambil perhiasan korban, pelaku memberikan amplop yang disebut berisi mata uang asing sebagai ganti, sambil menjanjikan bahwa korban bisa membeli perhiasan lagi nanti.

"Dia bilang 'bu, saya minta perhiasannya, nanti ibu bisa beli lagi, kalo mau ke bank, saya antar nanti'," cerita Maria.

Namun, saat amplop dibuka di Pospol Pondok Kopi, isinya ternyata hanya uang Korea senilai 5.000 won yang bila dikurskan ke rupiah hanya setara Rp57 ribu, jauh dari nilai perhiasan yang hilang.

Usai kejadian, Maria diturunkan di dekat pasar dalam kondisi bingung dan menangis. Seorang pengemudi ojek daring kemudian membantunya ke kantor polisi untuk melapor.

Pihak Pospol Pondok Kopi menyarankan Maria untuk membuat laporan resmi di Polsek Duren Sawit. Sementara itu, polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap orang asing yang berpura-pura ramah atau menanyakan arah.

"Jangan mudah terbujuk ajakan orang asing, apalagi diajak ke tempat tertutup atau tidak dikenal. Modus hipnotis seringkali menyasar warga di area ramai seperti pasar," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya.

Advertisement