Komeng Tetap Ngelawak di DPD RI, Ini Alasan dibaliknya yang Bikin Publik Salut!
![]() |
Alfiansyah Bustami alias Komeng yang tetap lucu saat menyampaikan laporan masyarakat pada sidang paripurna. (Dok. Jawa Pos). |
PEWARTA.CO.ID - Meski kini duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2024–2029, Alfiansyah Bustami alias Komeng tak meninggalkan ciri khasnya sebagai komedian. Pria yang dikenal lewat gaya jenaka dan celetukan spontan itu tetap setia pada identitasnya, bahkan saat tampil di ruang sidang resmi negara.
Sosok Komeng kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial usai aksinya di Sidang Paripurna DPD RI viral. Dalam kesempatan itu, ia membacakan laporan kinerja dari daerah pemilihannya di Jawa Barat dengan gaya khas yang ringan dan penuh humor. Namun siapa sangka, di balik kelucuan itu, Komeng menyimpan niat yang serius.
"Itu yang Bapak lihat saya kayak bacain berita, itu laporan kerja sebenarnya, Pak," ujar Komeng dalam podcast PWK bersama Gofar Hilman, dikutip Senin (14/4/2025).
Komeng menjelaskan bahwa gaya penyampaian yang lucu dan santai sebenarnya adalah strategi agar suasana sidang tidak monoton. Ia menyadari bahwa rapat-rapat formal berpotensi membuat peserta cepat lelah atau mengantuk. Maka, ia mencoba menghidupkan suasana dengan caranya sendiri yang sudah menjadi ciri khasnya sejak lama.
“Niat saya biar nggak ngantuk, Pak. Kadang teman-teman juga suka, malah sering nyuruh saya nanya biar suasana jadi rame,” lanjutnya.
Alih-alih dianggap tidak serius, justru banyak rekan sesama anggota DPD yang mendukung gayanya tersebut. Beberapa bahkan mendorong Komeng untuk angkat bicara demi mencairkan suasana forum.
Meskipun tampil dengan gaya nyeleneh, Komeng menegaskan bahwa ia sangat memahami tanggung jawab yang diembannya. Ia tercatat sebagai anggota Komite II DPD RI, yang membidangi urusan pertanian dan sumber daya alam sektor penting bagi masyarakat Jawa Barat, daerah yang diwakilinya.
Komeng memastikan bahwa setiap laporan yang ia sampaikan tetap sesuai substansi dan kebutuhan konstituen. Ia pun tidak pernah melupakan fungsi utamanya sebagai wakil rakyat, meski penyampaiannya penuh warna.
“Saya nggak ada maksud macam-macam, cuma supaya penyampaian laporan jadi lebih enak. Tiap mau Sidang Paripurna, saya bareng bertiga atau berempat, salah satunya Jihan Fahira, kami sampaikan apa saja yang dibutuhkan masyarakat Jawa Barat,” katanya.