Hati-hati! Terlalu Lama Duduk Bisa Picu Pembekuan Darah yang Berbahaya
![]() |
Ilustrasi. Hati-hati! Terlalu lama duduk bisa picu pembekuan darah yang berbahaya. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Dalam perjalanan panjang, terutama saat menggunakan kendaraan, kita sering kali duduk dalam posisi yang sama selama berjam-jam karena keterbatasan ruang gerak.
Meski terlihat tidak berbahaya, kebiasaan ini ternyata dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan tubuh.
Menurut informasi dari American Blood Clot Association yang dikutip dari Pafikotajakartatimur.org, duduk terlalu lama tanpa diselingi aktivitas fisik dapat mengakibatkan terbentuknya gumpalan darah.
Gumpalan ini sebenarnya merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghentikan pendarahan saat terjadi luka.
Namun, dalam kondisi tidak normal seperti duduk terlalu lama proses pembekuan darah justru bisa mengganggu sirkulasi darah, terutama di area kaki.
Ketika aliran darah melambat akibat kurangnya gerakan, darah yang menggenang di pembuluh vena kaki bisa membeku dan memicu kondisi yang disebut trombosis vena dalam (Deep Vein Thrombosis atau DVT).
DVT merupakan kondisi serius di mana gumpalan darah terbentuk di vena dalam dan menghambat peredaran darah secara normal.
Risiko ini akan meningkat pada individu yang memiliki kebiasaan merokok, mengalami obesitas, atau memiliki faktor keturunan terkait pembekuan darah.
Meskipun demikian, kondisi ini bisa dicegah dengan langkah sederhana, seperti rutin melakukan peregangan, berjalan ringan saat istirahat, menghindari penggunaan pakaian ketat, tidak merokok, dan yang terpenting bergerak secara aktif minimal satu kali dalam satu jam saat duduk lama.
Gejala yang dapat muncul akibat penggumpalan darah di kaki antara lain adalah pembengkakan, nyeri, dan perubahan warna kulit seperti kemerahan.
Kondisi menjadi semakin berbahaya jika gumpalan tersebut berpindah ke paru-paru, yang bisa menyebabkan sesak napas mendadak, nyeri dada, detak jantung meningkat, hingga batuk berdarah.
“Gumpalan darah merupakan darah yang berubah dari air menjadi gel atau setengah padat yang fungsinya sebagai pertahanan untuk mencegah terjadinya pendarahan hebat saat cedera,” seperti dikutip dari American Blood Clot Association.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan medis sedini mungkin.
Penanganan tepat waktu akan mencegah komplikasi serius yang dapat membahayakan jiwa.