BRI Semakin Adaptif Usai Bergabung dengan Danantara
![]() |
Direktur Utama BRI Hery Gunardi saat konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan I Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (30/4/2025). (Dok. ANTARA) |
Jakarta, Pewarta co.id – Keputusan bergabungnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) ke dalam Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dinilai membawa angin segar bagi transformasi bisnis BRI ke depan.
Langkah ini diyakini membuat BRI semakin lincah dalam beradaptasi menghadapi dinamika industri keuangan global.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa keberadaan Danantara memberi ruang bagi BRI untuk bergerak lebih fleksibel dan tangkas dalam pengelolaan bisnis.
Hal ini diharapkan dapat memperkuat daya saing perusahaan di level global.
“Dengan demikian BRI diharapkan dapat meningkatkan daya saing global dan lebih kompetitif dalam menghadapi berbagai tantangan pasar,” kata Hery saat konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I Tahun 2025 yang digelar secara daring, Rabu (30/4/2025).
Ia juga menegaskan bahwa perpindahan BRI ke bawah naungan Danantara tidak mempengaruhi layanan kepada nasabah.
Operasional perbankan tetap berjalan sebagaimana mestinya tanpa hambatan.
“Jadi, sebenarnya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan,” ujar dia.
Struktur profesional dan potensi sinergi lebih besar
Danantara sebagai lembaga sovereign wealth fund (SWF) telah membentuk struktur organisasi yang lengkap dan berlapis.
Hery meyakini bahwa organisasi ini dikelola secara profesional oleh tim yang berpengalaman di bidangnya.
“Oleh karena itu, kami percaya Danantara akan dikelola dengan profesional dan akan membawa manfaat yang lebih baik untuk BRI, untuk BUMN, untuk negara, dan juga untuk masyarakat,” kata Hery.
Sebagai informasi, Hery Gunardi dan jajaran direksi BRI saat ini diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025.
Mereka resmi menjalankan tugas setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Laba konsolidasi dan pertumbuhan aset
Dalam kesempatan yang sama, Hery memaparkan kinerja keuangan BRI pada kuartal pertama 2025.
Perseroan mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,80 triliun.
Sementara itu, total aset mencapai Rp2.098,23 triliun atau meningkat 5,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Konsolidasi 844 perusahaan BUMN di bawah Danantara
Sementara itu, CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa sebanyak 844 perusahaan milik negara telah resmi tergabung dalam Danantara.
Jumlah ini mencakup anak usaha, cucu perusahaan, hingga cicit perusahaan dari BUMN.
"Sejak di-launching oleh Presiden Prabowo (24 Februari 2025), kami bergerak cepat. Per 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia," ujar Rosan di acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Rosan menjelaskan bahwa proses konsolidasi telah dilakukan secara bertahap dengan fokus pada entitas-entitas besar yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
"Ada anak (perusahaan BUMN), cucu, cicit, di bawahnya cicit lagi, jadi total itu ada 844 perusahaan. Itu sudah resmi berada di Danantara sejak 21 Maret 2025. Jadi, kami bisa melakukan konsolidasi, dan kami sudah lakukan secara bertahap, bersama-sama terhadap yang besar-besar, yang mempunyai dampak besar terhadap perekonomian," ujar Rosan.