Bijak Kelola Angpau Lebaran: Tips Praktis Sesuai Usia Anak dari Dosen UM Surabaya
![]() |
Ilustrasi. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Lebaran selalu menjadi momen istimewa, terutama bagi anak-anak yang menanti datangnya Tunjangan Hari Raya (THR) atau angpau.
Namun, di balik keceriaan menerima uang tersebut, tersimpan peluang besar untuk mengajarkan anak cara mengelola keuangan secara bijak sejak dini.
Dosen Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Surabaya, Fatkur Huda, membagikan sejumlah tips yang bisa diterapkan orang tua agar anak dapat memahami nilai uang dan penggunaannya secara bertanggung jawab.
Dikutip dari laman resmi UM Surabaya, berikut adalah panduan mengelola angpau berdasarkan kelompok usia anak.
1. Usia 4-6 tahun: Mengenal kebutuhan dan keinginan
Fatkur menekankan pentingnya memberikan pemahaman awal tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.
Menurutnya, anak usia prasekolah pun sudah bisa diajak berdiskusi sederhana terkait prioritas penggunaan uang.
“Cara ini sudah dapat diajarkan kepada anak kita yang memasuki usia 4-6 tahun,” tutur Fatkur Selasa (01/04/2025).
Contohnya, anak bisa diarahkan untuk menggunakan sebagian uang angpau untuk membeli perlengkapan sekolah atau barang lain yang menunjang kegiatan belajar mereka.
2. Usia 7-12 tahun: Mulai belajar produktif
Pada masa sekolah dasar, anak cenderung melihat angpau sebagai bonus tambahan.
Di sinilah peran orang tua dibutuhkan untuk menanamkan konsep produktivitas dalam pengelolaan keuangan.
“Bagi anak yang sudah memasuki usia sekolah dasar (usia 7-12 tentu dapat kita arahkan untuk belajar produktif dalam mengelola keuangan.
Hal ini dimaksudkan agar angpao yang diterima tidak habis dalam waktu sekejap,” tambahnya.
Fatkur menyarankan agar anak mulai dikenalkan dengan kebiasaan menabung, investasi jangka pendek, atau bahkan mencoba berwirausaha kecil-kecilan di bawah bimbingan orang tua.
Pendampingan dalam menentukan tujuan dari aktivitas tersebut penting dilakukan agar dapat dievaluasi bersama di kemudian hari.
3. Usia 13-15 tahun: Belanja bijak dan investasi awal
Memasuki usia remaja awal, anak mulai memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan, termasuk dalam berbelanja.
Di fase ini, menurut Fatkur, pendekatan yang lebih dewasa dibutuhkan.
Remaja bisa diberikan kepercayaan lebih dalam mengelola angpau lebaran, namun tetap diingatkan tentang prinsip kebutuhan versus keinginan.
Selain itu, mereka juga sudah bisa diperkenalkan dengan konsep investasi jangka panjang.
Fatkur menegaskan, memberikan tambahan pengetahuan tentang cara kerja uang yang tidak sebatas sebagai alat tukar barang, tapi juga dapat sebagai alat investasi masa depan jangka panjang menjadi sangat penting seperti investasi dana pendidikan dengan membuka rekening atas nama sendiri dan atau menginvestasikan dalam bentuk emas.
4. Usia 16-18 tahun: Menumbuhkan kemandirian finansial
Di usia sekolah menengah atas, meskipun anak masih berada dalam tanggungan orang tua, pembelajaran tentang kemandirian finansial sangat penting.
Fatkur menyarankan agar anak mulai dikenalkan dengan proses mencari uang sendiri bukan untuk memenuhi kebutuhan, melainkan sebagai bentuk latihan kemandirian.
“Sehingga dia bisa lebih berhemat dan berhati-hati dalam mengelola angpao lebaran yang didapatkan,” tutup Fatkur.
Angpau Lebaran bisa menjadi sarana yang efektif untuk membentuk kebiasaan finansial yang sehat pada anak sejak dini.
Apa yang terlihat sebagai tradisi sederhana, bisa menjadi investasi pendidikan karakter yang berharga di masa depan.