Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Berapa Berat Feses yang Tertahan Saat Sembelit? Ini Jawabannya!

Berapa Berat Feses yang Tertahan Saat Sembelit? Ini Jawabannya!
Ilustrasi - Berapa berat feses yang tertahan saat sembelit, ini jawabannya! (Dok. Bebeclub.co.id).

PEWARTA.CO.ID - Banyak orang tidak menyadari bahwa tubuh mereka sebenarnya sedang menahan sesuatu yang cukup berat ketika mengalami sembelit. Perasaan tidak nyaman, perut kembung, dan sulit buang air besar bisa jadi pertanda bahwa saluran cerna menyimpan lebih dari sekadar gas atau makanan belum tercerna yaitu feses yang terus menumpuk.

Sembelit atau konstipasi bukan hanya mengganggu secara fisik, tetapi juga berdampak psikologis. Rasa tidak nyaman ini kerap membuat aktivitas terganggu dan bahkan bisa mengurangi kualitas tidur seseorang.

Dalam kondisi tertentu, sembelit yang berlangsung selama beberapa hari hingga minggu bisa membuat seseorang menyimpan feses dengan bobot yang cukup signifikan. Hal ini bukan hanya menjadi beban literal di dalam usus, tetapi juga beban kesehatan secara keseluruhan. Tak heran jika banyak ahli menyarankan agar masalah sembelit ditangani sedini mungkin.

Bukan hanya menarik secara ilmiah, tetapi juga penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelancaran buang air besar. Banyak dari kita tidak sadar bahwa berat feses yang tertahan bisa mencapai ukuran mencengangkan, tergantung pada durasi dan tingkat keparahan sembelit yang dialami. Mari kita simak secara mendalam.

Berat feses normal vs. saat sembelit

Kita perlu mengetahui terlebih dahulu berapa berat feses normal yang dikeluarkan seseorang setiap hari. Berdasarkan penelitian dari National Institute of Health (NIH) dan British Medical Journal, berat rata-rata feses manusia per hari berkisar antara 100 hingga 250 gram, tergantung pada asupan makanan, kadar serat, dan jumlah air yang dikonsumsi.

Artinya, jika seseorang mengalami sembelit selama 3 hari, maka secara teoritis ia bisa menyimpan feses seberat 300 hingga 750 gram dalam tubuhnya. Namun angka ini bisa jauh lebih tinggi pada kasus sembelit kronis.

Dalam beberapa laporan medis ekstrem, seperti yang dilansir dalam jurnal Clinical Gastroenterology, tercatat pasien dengan konstipasi berat menyimpan hingga 4–6 kg feses di dalam usus besar mereka! Ini terjadi karena akumulasi feses selama berminggu-minggu tanpa pengeluaran yang memadai.

Faktor yang mempengaruhi berat feses saat sembelit

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa berat feses yang tertahan di dalam tubuh saat seseorang mengalami sembelit:

1. Durasi sembelit

Semakin lama seseorang tidak buang air besar, semakin banyak volume dan berat feses yang tertahan. Hal ini diperparah oleh proses penyerapan air oleh usus besar, sehingga feses menjadi semakin keras dan padat.

2. Pola makan dan serat

Konsumsi makanan rendah serat menyebabkan usus tidak memiliki cukup material untuk mendorong pergerakan feses. Sebaliknya, makanan tinggi serat cenderung menambah massa feses dan mempercepat pengeluarannya.

3. Jumlah cairan

Air membantu melunakkan feses. Kekurangan cairan akan menyebabkan feses mengeras dan meningkatkan berat total yang tertahan karena feses tidak mudah dikeluarkan.

4. Kondisi medis dan obat-obatan

Beberapa penyakit seperti hipotiroidisme, diabetes, dan gangguan saraf dapat memperlambat kerja usus. Obat-obatan tertentu seperti antidepresan, suplemen zat besi, dan antasida juga berkontribusi memperburuk sembelit.

Komplikasi akibat akumulasi feses

Membahas berat feses tidak lengkap tanpa memahami risikonya. Akumulasi feses dalam jumlah besar di dalam usus bisa menimbulkan komplikasi serius, antara lain:

  • Fekal impaksi: kondisi di mana feses mengeras dan membentuk sumbatan di usus besar atau rektum.

  • Distensi abdomen: perut menjadi besar, keras, dan nyeri akibat tekanan feses.

  • Mual dan muntah: akibat tekanan pada lambung dan organ pencernaan lain.

  • Inkontinensia: paradoksal, seseorang bisa kehilangan kendali terhadap keluarnya feses cair karena tekanan dari tinja keras yang tidak keluar.

Dalam jangka panjang, hal ini juga bisa menyebabkan wasir atau bahkan prolaps rektum, karena dorongan berulang untuk mengeluarkan feses keras.

Bagaimana menurunkan berat feses yang tertahan?

  1. Tingkatkan asupan serat: Konsumsi sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian utuh untuk mendorong pergerakan usus.

  2. Minum air putih secukupnya: Minimal 8 gelas per hari untuk melunakkan feses.

  3. Bergerak aktif: Aktivitas fisik mempercepat transit usus.

  4. Jangan menahan BAB: Kebiasaan ini bisa memperburuk kondisi.

  5. Gunakan laksatif jika perlu: Sebaiknya atas saran dokter, untuk menghindari ketergantungan.

  6. Konsultasi medis: Jika feses tidak keluar dalam waktu lebih dari 5–7 hari, periksakan diri.