Yuk Simak! Menghadapi Pertanyaan Basa-Basi di Hari Lebaran dengan Santai
![]() |
Ilustrasi. (Dok. Google Images) |
PEWARTA.CO.ID - Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang dinanti banyak orang setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa.
Perayaan ini tidak hanya identik dengan kebersamaan dan silaturahmi, tetapi juga sering kali diwarnai dengan berbagai pertanyaan basa-basi dari keluarga atau kerabat.
Meskipun dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian, tak jarang pertanyaan-pertanyaan tersebut justru membuat sebagian orang merasa tidak nyaman.
Mengapa pertanyaan basa-basi bisa menimbulkan stres?
Psikolog dari Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM, Anisa Yuliandri, menjelaskan bahwa pertanyaan seputar pencapaian pendidikan, karier, kehidupan pribadi, hingga perubahan fisik sering kali menjadi bahan perbincangan yang sulit dihindari.
"Bagi sebagian orang, pertanyaan-pertanyaan itu mungkin terasa wajar. Namun, bagi yang lain, hal itu bisa menambah beban pikiran," katanya, Selasa (25/3/2025).
Lebih lanjut, Anisa menjelaskan bahwa stres adalah respons alami terhadap suatu situasi dan bergantung pada cara individu menilai peristiwa tersebut.
Jika seseorang menganggap pertanyaan basa-basi sebagai bentuk tekanan, tubuh dan pikiran akan meresponsnya dengan stres.
"Jika kita menganggap pertanyaan basa-basi itu bentuk tekanan, maka tubuh dan pikiran akan bereaksi dengan stres," paparnya.
Mengubah cara pandang untuk mengurangi tekanan
Anisa menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut agar tidak menimbulkan stres yang berlebihan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Qudsy pada tahun 2020 menunjukkan bahwa tekanan sosial memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental.
Jika tidak dikelola dengan baik, tekanan ini dapat menyebabkan kecemasan, stres, hingga menurunkan rasa percaya diri.
"Namun, jika disikapi secara positif, tekanan sosial justru bisa menjadi motivasi untuk berkembang," ulasnya.
Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan bersikap lebih santai dalam menanggapi pertanyaan.
Jika seseorang dapat melihatnya sebagai bagian dari percakapan ringan, tekanan yang dirasakan akan berkurang.
Tips menghadapi pertanyaan basa-basi dengan nyaman
Untuk menghindari rasa tidak nyaman saat menghadapi pertanyaan basa-basi, Anisa menyarankan beberapa cara yang bisa diterapkan, di antaranya:
1. Bersikap asertif
Menjawab dengan jujur dan jelas tanpa perlu merasa tertekan.
Jika tidak ingin membahas suatu topik, sampaikan dengan sopan agar tidak menyinggung lawan bicara.
2. Gunakan humor
Menanggapi pertanyaan dengan candaan dapat membuat suasana tetap ringan dan menghindari ketegangan.
3. Alihkan pembicaraan
Jika merasa kurang nyaman, cobalah mengubah topik pembicaraan ke hal lain yang lebih netral atau menarik.
4. Jangan terlalu dipikirkan
Tidak semua pertanyaan perlu dianggap serius. Jika mulai merasa terganggu, cobalah menarik napas dalam dan tenangkan diri.
5. Tetap percaya diri
Ingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidupnya sendiri.
Tidak perlu merasa terbebani oleh ekspektasi sosial yang tidak sesuai dengan kondisi pribadi.
"Ingat, setiap orang memiliki perjalanan hidupnya sendiri. Tidak ada yang perlu dikejar hanya karena ekspektasi sosial," pesan Anisa.
Pengalaman menghadapi pertanyaan di hari Lebaran
Salah satu orang yang merasa cukup khawatir dengan pertanyaan saat Lebaran adalah Muh. Ihsanudin, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ia mengaku cukup terbebani karena belum menyelesaikan kuliahnya.
"Karena telat lulus, jadi agak males kalau nanti ditanya-tanya soal kuliah pas lebaran," bebernya.
Untuk mengatasi situasi ini, Ihsan memilih untuk menjawab pertanyaan dengan jujur tanpa mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Paling jujur saja. Sedang berproses, dan minta didoakan agar segera lulus," ujar pria asal Bekasi ini.