Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Wamenekraf Dukung Inovasi Pembelajaran Digital Berbasis Game

Wamenekraf Dukung Inovasi Pembelajaran Digital Berbasis Game
Wamenekraf dukung inovasi pembelajaran digital berbasis game. (Dok. ANTARA)

Jakarta, Pewarta.co.id – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menegaskan pentingnya pengalaman belajar berbasis digital bagi siswa di Indonesia.

Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan IOTA Kreatif Media di Menara Merdeka, Jakarta, yang turut dihadiri oleh Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf, Muhammad Neil El Himam.

Dalam pertemuan tersebut, Irene membahas inovasi yang dikembangkan IOTA bersama Nyalanesia melalui platform Nyala Games, yang mengintegrasikan pembelajaran digital dengan Gerakan Literasi Sekolah dan Kurikulum Merdeka.

Ia menekankan bahwa kolaborasi antara pelaku industri sangat diperlukan untuk memperkaya pengalaman belajar berbasis digital.

"Kolaborasi antar pelaku industri sangat diperlukan untuk memperkaya pengalaman belajar berbasis digital. Selain itu, perlu dipikirkan pengembangan ke sektor lain, tidak hanya terbatas pada gim edukasi, agar dapat menjangkau lebih banyak pihak," ujar Irene dalam keterangan pers, Selasa.

Nyala Games: Solusi digital untuk pembelajaran

Nyala Games menargetkan 300 ribu siswa di Indonesia sebagai pengguna.

Menurut Eka Chandra, Advisor IOTA Kreatif Media, platform ini bukan sekadar permainan, tetapi juga dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan sekolah, guru, serta siswa.

IOTA Kreatif Media sendiri telah beroperasi sejak 2014 dan berfokus pada pengembangan produk berbasis kekayaan intelektual (intellectual property/IP), termasuk game, komik, animasi, ilustrasi, maskot, dan konsep kreatif lainnya.

Platform Nyala Games memungkinkan guru untuk membuat soal sendiri dan mengadakan kompetisi antarsekolah.

Selain itu, IOTA juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa dinas pendidikan daerah untuk implementasi lebih lanjut.

"Nyala Games memungkinkan guru membuat soal sendiri serta mengadakan kompetisi antarsekolah. Saat ini, kami telah berkomunikasi dengan beberapa dinas pendidikan daerah untuk implementasinya. Platform ini berbasis mobile dan berlangganan bulanan, yang pembayarannya dapat menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)," ucap Eka.

Selain berbasis digital, Nyala Games juga menyediakan fitur luring (offline) guna mengakomodasi sekolah di daerah yang memiliki keterbatasan akses internet.

"Tujuan kami bukan menggantikan peran guru, melainkan membantu menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik. Guru yang mampu menyusun soal dengan baik juga akan mendapatkan kompensasi. Pengembangan game ini telah dimulai sejak November, dan kami berharap Kemenekraf dapat menjadi mitra strategis dalam membangun kolaborasi lintas sektor," tambah Eka.

Kemenekraf dan komitmen pengembangan industri kreatif

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) merupakan kementerian baru yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Di bawah kepemimpinan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Kemenekraf menargetkan 27 juta lapangan kerja dalam 5 tahun, dengan merangkul generasi muda untuk mengembangkan sektor industri kreatif.

Sebagai bagian dari upaya ini, Wamenekraf Irene Umar aktif mendorong eksplorasi 17 subsektor ekonomi kreatif, sejalan dengan Asta Cita nomor 3, yaitu meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif dan infrastruktur.

Dengan pendekatan hexahelix, Kemenekraf berupaya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia, yang dimulai dari daerah dan bertumpu pada inovasi serta kreativitas anak bangsa.


Advertisement