Tarif Listrik Kembali Normal Mulai Maret 2025, Diskon Tidak Diperpanjang

Seorang warga bersiap memasukkan nomor token listrik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (6/2/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengonfirmasi bahwa mulai 1 Maret 2025, tarif listrik akan kembali diberlakukan normal sesuai dengan ketetapan tarif adjustment triwulan I tahun 2025.

“Setelah berakhirnya masa diskon, maka per tanggal 1 Maret 2025, tarif listrik berlaku normal sesuai dengan ketetapan tarif adjustment triwulan I tahun 2025,” ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto dari Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Gregorius menjelaskan bahwa diskon 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA merupakan kebijakan pemerintah yang berlaku selama Januari hingga Februari 2025. Namun, setelah masa tersebut berakhir, tarif listrik akan kembali normal tanpa ada perpanjangan program diskon.

Tarif listrik normal mulai Maret 2025 mengacu pada ketetapan tarif adjustment triwulan I tahun 2025, berikut adalah besaran tarif listrik per kilovolt ampere hour (kVArh) untuk masing-masing kategori daya listrik:

• 900 VA: Rp1.352 per kVArh

• 1.300 VA: Rp1.444,70 per kVArh

• 2.200 VA: Rp1.444,70 per kVArh

• 3.500 VA–5.500 VA: Rp1.699,53 per kVArh

• 6.600 VA ke atas: Rp1.699,53 per kVArh

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa diskon tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya hingga 2.200 VA hanya berlaku selama dua bulan dan tidak akan diperpanjang lebih dari periode tersebut.

“Enggak diperpanjang, dua bulan aja,” tegas Bahlil saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1).

Dengan berakhirnya program stimulus ini, masyarakat diimbau untuk menyesuaikan kembali pengeluaran listrik mereka sesuai dengan tarif normal yang berlaku mulai Maret 2025. PLN juga mengingatkan pelanggan untuk tetap bijak dalam menggunakan listrik guna menghindari lonjakan tagihan setelah berakhirnya program diskon tersebut.