Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Media Malaysia Jilat Ludah Sendiri, Paspor Mahal Cuma Bisa Naturaliasi Pemain Liga 2 Portugal

Media Malaysia Jilat Ludah Sendiri, Paspor Mahal Cuma Bisa Naturaliasi Pemain Liga 2 Portugal
FAM mengumumkan naturalisasi Hector Hevel, pemain yang kini bermain di Liga 2 Portugal. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) kini menjadi bahan perbincangan setelah memutuskan menaturalisasi pemain dari Liga 2 Portugal, Hector Hevel.

Keputusan ini dinilai berbanding terbalik dengan pernyataan media Malaysia, Palatao Bola, yang sebelumnya menyebut bahwa Malaysia memiliki "paspor mahal" dan tak akan mudah memberikan kewarganegaraan kepada pemain keturunan.

Palatao Bola sebelumnya sempat menyindir proses naturalisasi cepat yang dilakukan Indonesia terhadap pemain keturunan seperti Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy, yang hanya memakan waktu 16 hari.

Dalam pemberitaannya, mereka menegaskan bahwa Malaysia tidak akan semudah itu memberikan paspor kepada pemain asing.

"Paspor Malaysia mahal, bukan cuma pakai peci," tulis Palatao Bola, disertai foto Emil Audero mencium bendera Indonesia.

Mereka juga membanggakan bahwa paspor Malaysia berada di peringkat ke-9 dunia dan kedua di ASEAN, memungkinkan pemegangnya bepergian ke 181 negara tanpa visa.

"Malaysia dan Singapura adalah dua negara dengan paspor terbaik di dunia. Negara nomor 66 tidak masalah memberi paspor kepada lebih dari 10 pemain keturunan," tambah media tersebut.

Ketika banyak penggemar sepakbola Malaysia berharap FAM akan merekrut pemain bintang keturunan, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.

Malaysia hanya berhasil menaturalisasi Hector Hevel, seorang pemain yang kini membela Portimonense di Liga 2 Portugal.

Berdasarkan data Transfermarkt, gelandang berusia 28 tahun itu memiliki darah Spanyol dan Belanda. Namun, belum diketahui secara pasti apakah Hevel benar-benar memiliki garis keturunan Malaysia.

Sebelumnya, ia pernah membela Timnas Belanda U-20 dan menghabiskan sebagian besar kariernya di Liga Siprus bersama AEK Larnaca, mencetak sembilan gol dan 13 assist dalam 103 penampilan.

Pada Februari 2025, ia bergabung dengan Portimonense dan dari lima laga yang dimainkan, ia baru mencatatkan satu assist. Hal ini membuat publik mempertanyakan kualitas pemain yang dinaturalisasi oleh FAM, terutama jika dibandingkan dengan tiga pemain keturunan yang direkrut Indonesia.

Keputusan Malaysia ini menuai beragam komentar dari netizen Indonesia yang merasa Palatao Bola kini harus "menjilat ludah sendiri."

"Paspor Malaysia sangat mahal sehingga cuma dapat pemain Liga 2 Portugal. Pakai peci juga tuh pak cik," tulis akun @sxenn.

"Yang penting bule, paspor mahal nih bos," sindir akun @iamhaaans.

Meski telah dinaturalisasi, Hector Hevel belum bisa membela Timnas Malaysia dalam waktu dekat. Malaysia dijadwalkan menghadapi Nepal pada Selasa, 25 Maret 2025, dalam laga pertama Grup F babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.

Keputusan FAM ini semakin memperjelas bahwa proses naturalisasi pemain bukan sekadar tentang paspor mahal, melainkan juga kualitas pemain yang dibawa masuk. Apakah Malaysia akan tetap bangga dengan keputusannya ini? Hanya waktu yang akan menjawab!