Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Mat Solar Berjuang Hingga Akhir: Uang Ganti Rugi Tanah Rp3,3 Miliar Masih Tertahan

Mat Solar Berjuang Hingga Akhir: Uang Ganti Rugi Tanah Rp3,3 Miliar Masih Tertahan
Hingga akhir hayat, Mat Solar masih memperjuangkan hak uang ganti rugi tanah yang masih tertahan. (Dok. Okezone).

PEWARTA.CO.ID - Hingga akhir hayatnya, aktor sekaligus pelawak legendaris Mat Solar masih memperjuangkan haknya terkait ganti rugi lahan yang digunakan untuk proyek Tol Cinere-Serpong. Komedian yang dikenal sebagai Bang Bajuri ini dikabarkan mengalami kerugian sebesar Rp3,3 miliar akibat sengketa tanah yang belum terselesaikan hingga kini.

Kisah ini bermula dari tanah milik Mat Solar yang awalnya digadaikan kepada seseorang bernama Rusli pada tahun 1993. Namun, dalam prosesnya, tidak ada bukti resmi mengenai peralihan kepemilikan tanah tersebut. Pada tahun 2004, Rusli kemudian menjual tanah itu kepada Mat Solar tanpa disertai Akta Jual Beli (AJB), yang kemudian menjadi sumber utama sengketa hukum.

Masalah mulai muncul ketika pemerintah hendak menggunakan tanah tersebut untuk pelebaran Tol Cinere-Serpong. Karena Mat Solar tidak memiliki dokumen kepemilikan yang sah, hak pencairan uang ganti rugi justru jatuh ke tangan pihak lain, yakni Muhammad Idris. Akibatnya, dana sebesar Rp3,3 miliar yang seharusnya menjadi hak Mat Solar kini tertahan di pengadilan dan tidak bisa dicairkan oleh kedua belah pihak.

Sahabat sekaligus lawan main Mat Solar dalam sinetron Bajaj Bajuri, Rieke Diah Pitaloka, turut turun tangan membantu menyelesaikan permasalahan ini. Sebagai Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke bahkan secara aktif mendorong penyelesaian kasus ini agar Mat Solar mendapatkan haknya.

Namun, hingga sang aktor menghembuskan napas terakhir pada Senin, 17 Maret 2025, kasus ini masih belum menemui titik terang. Rieke pun mengungkapkan rasa dukanya sekaligus permintaan maafnya melalui unggahan di media sosial.

"Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak Abang," ungkap Rieke, mengingat kembali kebersamaan mereka dalam sinetron yang membesarkan nama mereka berdua.

Terkait kasus ini, Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN, Rustanto, menyatakan bahwa pemerintah sebenarnya telah menyiapkan dana untuk pembayaran ganti rugi. Namun, karena kasus ini masih dalam proses hukum, pencairan dana belum bisa dilakukan.

“Terkait kasus ini, itu memang dia konsinyasi sejak 2019. Tentu menunggu keputusan dari pengadilan, kalau sudah keluar, pembayaran bisa diserahkan,” jelas Rustanto saat ditemui di kantornya di Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024) malam.

Rustanto juga mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, realisasi anggaran untuk pengadaan lahan Tol Serpong-Cinere sudah mencapai 99,92%. Hanya sedikit kasus yang masih tertahan, termasuk kasus Mat Solar. Ia pun mengetahui sengketa ini dari pemberitaan media dan keterangan Rieke Diah Pitaloka.

"Saya juga sempat baca beritanya, kebetulan dari Mbak Oneng. Memang di data kami untuk Serpong-Cinere, kalau alokasi dan realisasi dananya sudah 99,92%, sudah hampir selesai," ujarnya.

Mat Solar kini telah tiada, namun perjuangannya untuk mendapatkan hak atas tanahnya masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Keluarga dan sahabatnya berharap pemerintah serta pihak terkait bisa segera menemukan solusi yang adil bagi semua pihak.

Di luar kasus ini, Mat Solar akan selalu dikenang sebagai sosok komedian yang menghibur masyarakat Indonesia dengan gaya khasnya. Perjuangannya dalam mempertahankan haknya juga menjadi pengingat bahwa keadilan harus terus diperjuangkan hingga akhir.

Advertisement