Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Cara Mengatur Keuangan Pasca Lebaran Agar Tidak Bokek di Awal Bulan

Cara Mengatur Keuangan Pasca Lebaran Agar Tidak Bokek di Awal Bulan
Ilustrasi - Cara mengatur keuangan pasca lebaran agar tidak bokek di awal bulan. (Dok. Google Image).

PEWARTA.CO.ID - Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, Lebaran menjadi ajang untuk berkumpul dengan keluarga, berbagi kebahagiaan, dan menikmati hidangan khas yang menggugah selera.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa euforia Lebaran juga sering kali membuat pengeluaran menjadi tidak terkendali. Mulai dari biaya mudik, membeli baju baru, memberikan uang THR kepada keluarga, hingga menyajikan hidangan istimewa, semua ini bisa menguras kantong lebih dalam dari yang direncanakan.

Tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan keuangan setelah Lebaran. Masalah utama yang sering terjadi adalah keuangan yang menipis bahkan sebelum awal bulan tiba. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bahkan mengganggu stabilitas keuangan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi yang tepat dalam mengelola keuangan pasca Lebaran agar tetap stabil dan tidak mengalami krisis finansial.

1. Evaluasi pengeluaran selama lebaran

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi pengeluaran selama Lebaran. Catat semua pengeluaran yang telah dilakukan, baik itu untuk kebutuhan mudik, makanan, pakaian, hingga angpao untuk keluarga. Dengan memahami pola pengeluaran Anda, akan lebih mudah untuk mengidentifikasi area mana yang bisa diperbaiki atau dikurangi di masa mendatang.

Jika ternyata pengeluaran Lebaran melebihi anggaran yang sudah direncanakan, ini menjadi pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati dalam menyusun anggaran di tahun berikutnya. Evaluasi ini juga dapat membantu dalam menentukan langkah selanjutnya untuk memperbaiki kondisi keuangan pasca Lebaran.

2. Susun anggaran pasca lebaran

Setelah mengetahui kondisi keuangan saat ini, langkah berikutnya adalah menyusun anggaran baru. Prioritaskan kebutuhan yang paling penting seperti biaya makan, transportasi, tagihan listrik, air, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Jika ada pengeluaran yang bisa ditunda, sebaiknya tahan dulu hingga kondisi keuangan lebih stabil.

Gunakan metode penganggaran seperti 50/30/20, yaitu:

  • 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, tagihan bulanan)

  • 30% untuk keinginan (hiburan, belanja, rekreasi)

  • 20% untuk tabungan dan investasi

Dengan cara ini, Anda bisa mengatur keuangan dengan lebih terstruktur dan menghindari pemborosan.

3. Batasi pengeluaran yang tidak perlu

Setelah Lebaran, sering kali muncul godaan untuk tetap berbelanja atau makan di luar bersama teman dan keluarga. Jika kondisi keuangan sedang ketat, sebaiknya hindari pengeluaran yang tidak perlu. Misalnya, daripada makan di restoran, coba masak sendiri di rumah. Selain lebih hemat, Anda juga bisa mengontrol asupan makanan yang lebih sehat.

Coba untuk membatasi penggunaan kartu kredit jika tidak benar-benar diperlukan. Mengandalkan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bisa membuat kondisi keuangan semakin sulit karena akan menambah utang yang harus dibayar di bulan berikutnya.

4. Mulai menabung kembali

Jika selama Lebaran tabungan Anda terkuras, saatnya untuk mulai mengisi kembali rekening tabungan. Mulailah dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan Anda, meskipun jumlahnya kecil. Disiplin dalam menabung akan membantu Anda membangun kembali keuangan yang lebih stabil.

Salah satu cara efektif untuk menabung adalah dengan menggunakan sistem auto-debit, di mana sejumlah uang secara otomatis dipindahkan ke rekening tabungan setiap bulan. Dengan cara ini, Anda tidak akan tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan lain.

5. Manfaatkan sisa THR dengan bijak

Jika masih memiliki sisa uang THR, gunakan dengan bijak. Daripada menggunakannya untuk berbelanja barang yang kurang penting, lebih baik dialokasikan untuk menutup pengeluaran penting, membayar utang, atau dimasukkan ke dalam tabungan darurat. Memanfaatkan sisa THR secara bijak akan membantu meringankan beban keuangan di bulan berikutnya.

6. Mulai investasi untuk masa depan

Selain menabung, cara lain untuk mengelola keuangan pasca Lebaran adalah dengan mulai berinvestasi. Investasi bisa dalam bentuk emas, reksa dana, saham, atau properti, tergantung pada profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Dengan berinvestasi, uang yang Anda miliki tidak hanya disimpan, tetapi juga berpotensi berkembang di masa depan.

Jika belum pernah berinvestasi sebelumnya, mulailah dengan nominal kecil dan pilih instrumen yang mudah dipahami. Banyak platform investasi online yang menawarkan produk investasi dengan modal yang sangat terjangkau, bahkan mulai dari Rp10.000.

7. Lunasi hutang jika ada

Jika Anda memiliki utang yang digunakan untuk keperluan Lebaran, segera buat strategi untuk melunasinya. Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu agar tidak semakin membebani kondisi keuangan. Jika memungkinkan, alokasikan sebagian dari penghasilan tambahan seperti bonus atau sisa THR untuk melunasi utang lebih cepat.

8. Cari sumber penghasilan tambahan

Jika kondisi keuangan setelah Lebaran masih terasa berat, mencari sumber penghasilan tambahan bisa menjadi solusi. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menjual barang bekas yang masih layak pakai

  • Membuka usaha kecil-kecilan seperti berjualan makanan atau produk online

  • Menawarkan jasa sesuai keahlian, seperti freelance desain grafis, penulisan, atau tutor online

Dengan adanya pemasukan tambahan, kondisi keuangan bisa lebih stabil dan tidak mengalami defisit di awal bulan.

9. Kurangi kebiasaan konsumtif

Setelah Lebaran, banyak orang masih terbawa suasana konsumtif, terutama dengan adanya diskon atau promo di berbagai tempat. Untuk menghindari pengeluaran berlebihan, coba buat daftar belanja sebelum membeli sesuatu dan fokus hanya pada barang yang benar-benar dibutuhkan.

Mengubah pola pikir dari konsumtif menjadi lebih hemat akan sangat membantu dalam menjaga kondisi keuangan tetap sehat. Belanja hanya karena adanya promo tanpa mempertimbangkan kebutuhan bisa membuat keuangan semakin terpuruk.

Advertisement