Bagaimana Jika Ketiduran dan Tidak Sahur? Apakah Masih Boleh Puasa?
![]() |
Ilustrasi - Ketiduran dan tidak makan sahur. (Dok. Rumahzakat.org). |
PEWARTA.CO.ID - Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Sebelum memulai puasa, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sahur, yaitu makan dan minum sebelum terbit fajar. Namun, bagaimana jika seseorang ketiduran dan tidak sempat sahur? Apakah puasanya tetap sah?
Hukum puasa tanpa sahur
Sahur merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, namun bukan merupakan syarat sahnya puasa. Artinya, jika seseorang tidak melaksanakan sahur, baik karena ketiduran atau alasan lain, puasanya tetap dianggap sah. Hal ini didasarkan pada beberapa pandangan ulama dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Syaikh 'Abdul Aziz bin 'Abdillah bin Baz rahimahullah pernah ditanya mengenai seseorang yang tertidur dan luput dari makan sahur di bulan Ramadhan, namun dia sudah berniat untuk makan sahur. Beliau menjawab bahwa puasanya tetap sah karena sahur bukanlah syarat sahnya puasa, melainkan mustahab (dianjurkan atau sunnah). Nabi Muhammad SAW bersabda, "Makan sahurlah karena di dalam makan sahur terdapat keberkahan" (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).
Selain itu, disebutkan bahwa sahur bukan termasuk syarat sah maupun rukun puasa, baik wajib maupun sunnah. Dengan demikian, sekalipun seseorang lupa atau ketiduran untuk makan sahur, puasanya akan tetap sah selama dirinya telah berniat di malam sebelumnya (khusus untuk puasa wajib Ramadhan).
Keutamaan dan manfaat sahur
Meskipun sahur bukan syarat sahnya puasa, melaksanakannya memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan.
Keberkahan: Rasulullah SAW bersabda, "Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim). Keberkahan ini dapat berupa kekuatan fisik untuk menjalani puasa dan pahala dari Allah SWT.
Pembeda dengan ahli kitab: Sahur menjadi pembeda antara puasa umat Islam dan puasa ahli kitab. Rasulullah SAW bersabda, "Pembeda antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim).
Kesehatan: Secara medis, sahur membantu menjaga kadar gula darah, mencegah dehidrasi, dan memberikan energi untuk beraktivitas selama berpuasa.
Dampak tidak sahur terhadap kesehatan
Tidak melaksanakan sahur dapat berdampak pada kondisi fisik saat berpuasa. Beberapa dampak yang mungkin dirasakan antara lain:
Lemah dan lesu: Tanpa asupan makanan sebelum fajar, tubuh mungkin kekurangan energi, sehingga menyebabkan rasa lemas dan kurang bertenaga.
Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan saat sahur dapat meningkatkan risiko dehidrasi, terutama jika aktivitas fisik tinggi atau cuaca panas.
Konsentrasi menurun: Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi fungsi kognitif, sehingga konsentrasi dan fokus menurun.
Tips menghindari ketiduran dan tidak sahur
Untuk memastikan sahur terlaksana dengan baik, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
Atur jadwal tidur: Usahakan tidur lebih awal agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dan mudah bangun saat sahur.
Gunakan alarm: Pasang alarm sebagai pengingat waktu sahur. Letakkan alarm di tempat yang memaksa Anda bangun untuk mematikannya.
Minta bantuan orang lain: Jika tinggal bersama keluarga atau teman, saling mengingatkan dan membangunkan saat waktu sahur tiba.
Hindari makanan berat sebelum tidur: Makan berat sebelum tidur dapat membuat tidur kurang nyenyak dan sulit bangun.
Niat dan doa: Berniat kuat untuk bangun sahur dan berdoa kepada Allah SWT agar dimudahkan untuk melaksanakannya.