TNI AL Evakuasi Jenazah Jurnalis Metro TV yang Alami Kecelakaan Laut di Maluku Utara
![]() |
TNI AL evakuasi jenazah jurnalis Metro TV yang alami kecelakaan laut di Maluku Utara. (Dok. NarasiPos) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berhasil mengevakuasi jenazah jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan laut di perairan Pelabuhan Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Sabtu.
Jenazah korban ditemukan oleh nelayan setempat sebelum akhirnya dievakuasi menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Mata Bongsang-873.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Made Wira Hady Arsanta, menegaskan bahwa pihaknya selalu siap membantu masyarakat dalam situasi darurat, termasuk dalam operasi pencarian dan penyelamatan (SAR).
"TNI AL berkomitmen dalam membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat, terutama dalam hal ini melaksanakan search and rescue (SAR) serta membantu mengevakuasi jenazah jurnalis TV yang sebelumnya hilang di laut," ujar Laksma TNI I Made dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Proses evakuasi jenazah
Evakuasi dilakukan setelah KRI Mata Bongsang-873 bertolak dari Pelabuhan Umum Ahmad Yani Ternate menuju lokasi pencarian.
Di dalam kapal tersebut, turut serta personel dari berbagai instansi, termasuk media, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Saat tiba di perairan Gita, KRI Mata Bongsang-873 menjemput keluarga korban yang ingin ikut serta dalam pencarian.
Kapal tersebut kemudian melanjutkan perjalanan menuju area pencarian yang telah ditentukan.
Dalam operasi pencarian, sekoci yang membawa tiga personel dari KRI Mata Bongsang-873, satu personel Basarnas, serta dua jurnalis, melakukan penyisiran di sekitar pantai.
Mereka juga berkoordinasi dengan para nelayan untuk mencari informasi terkait keberadaan korban kecelakaan Kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 milik Basarnas.
Tak lama kemudian, personel KRI Mata Bongsang-873 menerima laporan dari nelayan bahwa telah ditemukan jenazah di sekitar perairan dekat Pulau Sebatang.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Umum Babang, sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Babang untuk dilakukan visum.
Pemakaman korban
Setelah proses visum selesai, jenazah dipindahkan ke KRI Mata Bongsang-873 untuk kemudian dibawa menuju Bisui, Gene Timur Tengah, Halmahera Selatan, tempat pemakaman almarhum.
Helmi, ayah dari almarhum Sahril Helmi, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi jenazah putranya.
"Kami atas nama keluarga Helmi dan keluarga Abdurahman berterima kasih kepada jurnalis seluruh Indonesia, terutama keluarga besar Basarnas, BPBD, TNI AL, dan semua pihak yang ikut terlibat," ujar Helmi.
Kronologi kecelakaan laut
Peristiwa nahas ini bermula pada Minggu (2/2), ketika kapal Basarnas sedang menjalankan misi penyelamatan terhadap kapal nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Kecamatan Oba, Tidore.
Namun, dalam proses evakuasi, kapal Basarnas mengalami ledakan yang menyebabkan kecelakaan fatal.
Dari total 11 orang yang berada di kapal, tujuh orang berhasil selamat, sementara tiga orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sahril Helmi, jurnalis Metro TV kontributor Maluku Utara, yang sebelumnya dinyatakan hilang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tragedi ini menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi tim penyelamat dan jurnalis dalam menjalankan tugas mereka di lapangan.