Tiga Manfaat Bank Emas bagi Negara Menurut Istana
![]() |
Tiga manfaat bank emas bagi negara menurut istana. (Dok.tvrijakaftanews) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Pemerintah menyoroti tiga manfaat utama dari pendirian Bank Emas yang baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pekan ini.
Menurut Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), kehadiran Bank Emas dapat memberikan dampak positif bagi stabilitas ekonomi dan kemandirian bangsa.
Juru Bicara PCO, Prita Laura, dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa manfaat utama dari Bank Emas adalah menyediakan platform yang aman dan terstruktur, memberikan diversifikasi serta kemudahan bertransaksi emas, serta berkontribusi pada cadangan devisa nasional.
“Kemandirian bangsa dan meningkatkan perekonomian mendukung visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Prita.
Bank emas sebagai platform investasi yang aman dan terstruktur
Salah satu keunggulan utama dari Bank Emas adalah kemampuannya menyediakan platform yang aman dan terstruktur bagi para investor.
Dengan sistem ini, investor dapat melakukan transaksi emas tanpa harus menyimpan emas dalam bentuk fisik, yang berisiko tinggi terhadap pencurian atau kehilangan.
Selain itu, keberadaan Bank Emas juga berperan dalam stabilisasi ekonomi nasional.
Dengan pengelolaan cadangan emas yang lebih baik, sektor keuangan diharapkan lebih stabil, yang pada akhirnya berdampak positif pada ketahanan ekonomi negara.
Diversifikasi investasi dan akses pasar global
Manfaat kedua dari Bank Emas adalah memberikan peluang diversifikasi bagi investor.
Dengan adanya Bank Emas, masyarakat lebih mudah mengakses emas sebagai instrumen investasi yang aman dan bernilai tinggi.
Tak hanya bagi individu, sektor industri juga diuntungkan.
Industri perhiasan dan pertambangan emas dalam negeri kini memiliki akses lebih luas ke pasar global logam mulia.
Hal ini berpotensi meningkatkan daya saing produk emas Indonesia di tingkat internasional.
Bank emas sebagai bagian dari cadangan devisa nasional
Keberadaan Bank Emas juga berkontribusi dalam memperkuat cadangan devisa nasional.
Dengan meningkatnya kepemilikan emas dalam negeri, ada dampak langsung terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
“Dalam hitung-hitungan ekonomi, meningkatnya kepemilikan emas dalam negeri dapat berkontribusi pada pertumbuhan PDB sebesar 1,6% atau Rp245 triliun,” jelas Prita.
Lebih lanjut, ekosistem layanan Bank Emas juga diproyeksikan mampu menciptakan 1,8 juta lapangan pekerjaan baru, baik secara langsung maupun tidak langsung.
BSI dan pegadaian sebagai pengelola bank emas
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Bank Emas yang dikelola oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian pada Rabu (26/2/2025) di Jakarta.
BSI bertanggung jawab atas dua kegiatan utama, yaitu penitipan emas dan perdagangan emas.
Dua layanan baru ini melengkapi ekosistem emas BSI yang sudah ada sebelumnya, seperti gadai emas, cicil emas, dan BSI emas digital, dengan total emas kelolaan saat ini mencapai sekitar 17,5 ton.
Sementara itu, Pegadaian akan menjalankan layanan seperti tabungan emas, penitipan emas, pembiayaan emas, dan deposito emas. Lembaga ini juga dapat menghimpun dana dalam bentuk emas dari masyarakat dan menawarkan opsi deposito emas.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, keberadaan Bank Emas diharapkan dapat mendukung visi besar pemerintah dalam membangun ekonomi nasional yang lebih kuat dan mandiri menuju Indonesia Emas 2045.