Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Pengembangan Desa Wisata Warloka untuk Dukung Pariwisata Labuan Bajo

Pengembangan Desa Wisata Warloka untuk Dukung Pariwisata Labuan Bajo
Pengembangan Desa Wisata Warloka untuk dukung pariwisata Labuan Bajo. (Dok. Ist)

Manggarai Barat, Pewarta.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata dengan menjadikan Desa Wisata Warloka Pesisir sebagai destinasi unggulan.

Pengembangan ini bertujuan untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dan memperluas penyebaran wisatawan ke berbagai wilayah di Manggarai Barat.

Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Stefan Jemsifori, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memberdayakan masyarakat desa agar dapat merasakan manfaat langsung dari sektor pariwisata.

"Kalau wisatawan mancanegara dan domestik ke Taman Nasional Komodo maka kami punya komitmen mengembangkan masyarakat desa agar penyebaran wisatawan menyebar ke seluruh Manggarai Barat," ujarnya di Labuan Bajo, Sabtu.

Desa warloka pesisir masuk program fasmadewi

Desa Warloka Pesisir menjadi salah satu dari dua desa yang masuk dalam Program Inovasi Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata di desa-desa Manggarai Barat.

Program ini telah berjalan sejak 2024 dan sebelumnya telah berhasil mengembangkan Desa Wisata Wae Lolos di Kecamatan Sano Nggoang serta Agrowisata Desa Siru di Kecamatan Lembor.

"Tahun ini di Desa Warloka Pesisir di Kecamatan Komodo dan Desa Watu Tiri di Kecamatan Lembor Selatan," kata Stefan Jemsifori.

Keberhasilan program ini terlihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisata ke Desa Wisata Wae Lolos, yang dikenal sebagai "Desa Seribu Air Terjun". Sepanjang Januari hingga Desember 2025, desa ini telah menerima kunjungan sebanyak 12.715 wisatawan.

Strategi pengembangan desa wisata

Selama 10 bulan ke depan, fasilitator dari program Fasmadewi akan melakukan identifikasi potensi serta memberikan pendampingan kepada desa wisata.

Fokus utama pengembangan meliputi peningkatan atraksi budaya dan alam, penguatan ekonomi kreatif dan UMKM, serta peningkatan kapasitas masyarakat setempat.

Stefanus juga menyoroti berbagai daya tarik yang dimiliki oleh Desa Wisata Warloka Pesisir, di antaranya pasar barter tradisional yang masih dipertahankan hingga saat ini, situs megalitik bersejarah, serta Bukit Anjungan yang menawarkan pemandangan menakjubkan dari perbukitan Pulau Flores dan Pulau Rinca.

Selain memiliki potensi wisata yang kuat, desa ini juga didukung oleh infrastruktur yang memadai.

Akses jalan yang baik memungkinkan wisatawan mencapai desa ini hanya dalam waktu sekitar 20 menit dari Labuan Bajo, sehingga semakin meningkatkan daya tariknya sebagai destinasi wisata.

"Melihat begitu besar dukungan pemerintah pusat yang begitu besar itu harus diimbangi dengan dukungan pemerintah daerah serta dukungan masyarakat dan seluruh pihak," tutupnya.

Dengan pengembangan yang terus dilakukan, diharapkan Desa Wisata Warloka Pesisir dapat menjadi salah satu destinasi unggulan yang mampu menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Sulsel dorong UMKM manfaatkan Inacraft untuk kembangkan produk unggulan

Makassar – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan melihat ajang International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2025 sebagai kesempatan emas bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan serta mempromosikan produk unggulan mereka.

Penjabat Ketua Dekranasda Sulsel, Andi Indriaty Syaiful, menegaskan bahwa keikutsertaan UMKM dalam pameran bergengsi ini diharapkan dapat memberikan motivasi lebih bagi para perajin dalam meningkatkan kualitas produk mereka.

"Dengan mengikuti Inacraft ini, kami berharap para perajin UMKM lebih termotivasi untuk mengembangkan diri, mengikuti pelatihan-pelatihan, serta meningkatkan kualitas produk mereka," ujar Indriaty saat menghadiri pameran Inacraft di Jakarta, dalam keterangannya di Makassar, Sabtu.

Keunikan produk sulsel berdaya saing tinggi

Menurut Indriaty, produk kerajinan khas Sulawesi Selatan memiliki ciri khas yang unik dan sulit ditemukan di daerah lain.

Keunggulan ini menjadi modal utama bagi para pelaku UMKM untuk bersaing, tidak hanya di pasar nasional tetapi juga di tingkat internasional.

Dia menekankan bahwa kehadiran para perajin di Inacraft, yang berlangsung hingga 9 Februari 2025, merupakan kesempatan strategis untuk memperkenalkan produk Sulsel ke pangsa pasar yang lebih luas.

"Karena itu, kehadiran para pelaku UMKM di Inacraft yang berlangsung hingga 9 Februari 2025 di Jakarta, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempromosikan produk unggulan Sulsel," jelasnya.

Dekranasda Sulsel berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas produk agar semakin kompetitif dan mampu menembus pasar global.

Pembinaan berkelanjutan untuk UMKM

Sekretaris Dekranasda Sulsel, Adel, juga menyoroti pentingnya pembinaan yang konsisten bagi para perajin.

Dengan pelatihan berkelanjutan, diharapkan UMKM mampu bersaing secara lebih luas dan beradaptasi dengan tren pasar.

"Pembinaan terus kami tingkatkan melalui berbagai pelatihan, pemasaran di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

Dengan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), para perajin dapat menghasilkan produk yang lebih inovatif dan berkelanjutan," jelasnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Dekranasda Sulsel optimistis bahwa produk kerajinan daerah ini dapat semakin dikenal dan diminati oleh pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.