Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Pelajar Menangis di Pelukan Ibu Usai Diamankan Polisi Karena Hendak Tawuran

Pelajar Menangis di Pelukan Ibu Usai Diamankan Polisi Karena Hendak Tawuran
Para pelajar yang tertangkap polisi itu terlihat meminta maaf kepada orangtuanya masing-masing. Bahkan, para orangtuanya itu nampak menangis. (Dok. Liputan 6).

PEWARTA.CO.ID - Polsek Pesanggrahan mengamankan delapan pelajar yang diduga hendak terlibat dalam aksi tawuran di bawah jalan tol Ulujami, Pesanggrahan. Insiden ini terjadi pada Kamis, 6 Februari 2025, dan para pelajar tersebut merupakan siswa SMA Hang Tuah Kebayoran Lama.

"Ada delapan pelajar SMA Hang Tuah Kebayoran Lama diamankan, karena akan melakukan tawuran di kolong Tol Ulujami," ujar Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, dalam keterangannya pada Minggu (9/2/2025).

Setelah diamankan, para siswa tersebut dibawa ke Polsek Pesanggrahan untuk menjalani pembinaan. Menurut Seala, mereka sebelumnya terindikasi telah terlibat dalam aksi tawuran yang terjadi pada Rabu, 5 Februari 2025, sekitar pukul 17.30 WIB.

"Pihak sekolah dan orangtua sepakat untuk lebih aktif dalam mengawasi serta membina siswa. Dan apa yang terjadi menjadi contoh untuk siswa lainnya," jelasnya.

Seala menegaskan bahwa aksi tawuran di kalangan pelajar menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Pasalnya, perkelahian seperti ini berpotensi menyebabkan luka hingga merenggut nyawa seseorang.

"Pelajar yang terlibat diberikan penjelasan terkait konsekuensi hukum pidana yang akan dikenakan dan peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya," tambahnya.

Berdasarkan foto dan video yang diterima, para pelajar yang ditangkap terlihat meminta maaf kepada orangtua mereka masing-masing. Momen haru pun terjadi ketika para orangtua, yang mayoritas adalah ibu-ibu, menangis sambil memeluk anak-anak mereka. Beberapa ibu bahkan tampak mengelus kepala dan pundak anak mereka sebagai bentuk kasih sayang.

Di kesempatan yang sama, Seala turut memberikan pengarahan kepada para orangtua dan siswa yang terlibat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Polisi berharap pengawasan yang lebih ketat dari pihak keluarga dan sekolah dapat mencegah aksi tawuran di kalangan pelajar.