Nunung Jual Aset dan Tinggal di Kosan Akibat Kasus Narkoba, Begini Penjelasannya
![]() |
Pelawak senior, Nunung Srimulat. (Dok. OKEZONE). |
PEWARTA.CO.ID - Pelawak senior, Nunung Srimulat, kembali menjadi perbincangan setelah mengungkap bahwa dirinya pernah menjual seluruh aset dan memilih tinggal di kos-kosan di Jakarta. Namun, ia menegaskan bahwa kejadian tersebut sudah terjadi pada tahun 2019, saat dirinya terjerat kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Meski peristiwa itu telah lama berlalu, kisahnya baru viral belakangan ini. Nunung menjelaskan bahwa saat menjalani rehabilitasi selama sembilan bulan, ia tidak memiliki pemasukan, sementara kehidupannya harus tetap berjalan. Sebagai tulang punggung keluarga, ia mengaku terpaksa menjual aset yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Kan 9 bulan aku rehab, nggak ada pemasukkan dan hidup harus terus berjalan, aku hidup bukan (hanya) sama suami dan sama anakku, banyak yang harus aku hidupin karena tulang punggung," ujar Nunung saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Tak hanya itu, setelah selesai menjalani rehabilitasi, pandemi COVID-19 semakin memperburuk keadaannya karena tidak adanya pekerjaan. Akhirnya, menjual aset menjadi satu-satunya solusi yang bisa diambilnya.
"Nah, selesai rehab, kena Covid, nggak ada pekerjaan lagi, ya kan nggak salah kalau aku jual aset yang aku punya untung aku punya aset bisa aku jual untuk hidup, itu aja kan," tambahnya.
Hingga kini, lima tahun setelah kejadian tersebut, Nunung dan suaminya masih belum memiliki rumah di Jakarta. Namun, ia mengaku bahwa keberadaannya di ibu kota hanya untuk urusan pekerjaan dan konsultasi kesehatan, sementara selebihnya ia lebih sering tinggal di Solo untuk mengurus bisnis kuliner keluarganya.
"Di Jakarta emang nggak ada tempat tinggal karena emang nggak ada kerjaan, sering pulang ke Solo, kalau di Jakarta cuma kalau ada bintang tamu, nah daripada ngontrak, repot, nanti beli ini ini, kita ngekos bagusnya ya ngekos kan nggak tiap hari, mungkin hari ini aja, nanti pulang," jelasnya.
Selain urusan pekerjaan, Nunung juga harus bolak-balik ke Jakarta untuk menjalani kontrol kesehatan rutin. Ia menyebut bahwa sebagian besar dokternya berada di Jakarta, termasuk dokter psikiater dan dokter yang menangani asam lambungnya.
"Terus karena harus kontrol tiap bulan kan, dokterku di Jakarta semua, ada beberapa dokter di Jakarta semua, dokter psikiater, asam lambung, semua, jadi harus bolak-balik Jakarta-Solo," pungkasnya.
Kisah Nunung ini menjadi pengingat bahwa kehidupan publik figur tidak selalu gemerlap, dan setiap orang bisa mengalami fase sulit dalam hidupnya. Namun, dengan keteguhan hati dan dukungan keluarga, mereka bisa bangkit kembali.