Kemenperin Dorong Alokasi Investasi Danantara untuk Pohon Industri
![]() |
Kemenperin dorong alokasi investasi Danantara untuk pohon industri. (Dok. ANTARA) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat melengkapi investasi dalam sektor pohon industri yang hingga kini masih belum terisi sepenuhnya.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat, mengungkapkan bahwa gelombang pertama investasi Danantara, yang mencapai 20 miliar dolar AS atau setara dengan Rp330 triliun (kurs Rp16.533), akan difokuskan pada industrialisasi.
Menurut Febri, pemerintah telah menyiapkan sejumlah proyek industrialisasi sebagai bagian dari prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Menteri Perindustrian, gelombang pertama investasi Danantara sebesar 20 miliar dolar AS akan dialokasikan ke sejumlah proyek industrialisasi, salah satunya petrokimia,” ujar Febri.
Pohon industri sebagai panduan hilirisasi
Pohon industri berperan sebagai acuan dalam pengembangan berbagai komoditas agar dapat memberikan nilai tambah yang merata serta mendukung kebijakan hilirisasi.
Oleh karena itu, Kemenperin menekankan pentingnya pemanfaatan pohon industri yang telah dirancang sebagai panduan dalam pelaksanaan kebijakan hilirisasi industri di Indonesia.
Selain itu, Kemenperin telah menyusun secara rinci desain nilai tambah dari masing-masing komoditas dalam pohon industri.
Pola yang telah dirancang ini juga diharapkan mampu mendorong substitusi impor bagi produk dalam negeri. Dengan demikian, para investor dapat mengisi celah dalam rantai hilirisasi di berbagai sektor industri.
Indeks kepercayaan industri terus menguat
Pada Februari 2025, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) kembali menunjukkan tren positif dengan mencapai 53,15 poin.
Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,05 poin dibandingkan Januari 2025 dan meningkat 0,59 poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan IKI pada Februari dipengaruhi oleh ekspansi pada seluruh variabel penyusunnya, yaitu pesanan baru, produksi, dan persediaan.
Variabel pesanan baru mengalami kenaikan sebesar 1,83 poin dari bulan sebelumnya, menjadi 54,57 poin.
Sementara itu, meskipun mengalami penurunan 2,84 poin secara bulanan, variabel produksi tetap berada dalam zona ekspansi di angka 50,55 poin.
Dengan adanya investasi Danantara serta pertumbuhan positif dalam IKI, diharapkan sektor industri di Indonesia dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.