Dana Kekayaan Negara AS Dirancang untuk Membeli TikTok
Arsip foto - Foto yang diambil pada 21 Agustus 2020 ini menunjukkan logo Kantor TikTok Los Angeles di Culver City, Los Angeles County, Amerika Serikat. (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Pada hari Senin, 3 Februari 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan pembentukan dana kekayaan negara baru. Dana ini diharapkan akan digunakan untuk membeli aplikasi TikTok, yang belakangan menjadi perhatian pemerintah AS karena masalah keamanan dan kepemilikan data.
Rencana ini mencakup pembentukan dana oleh Departemen Keuangan dan Perdagangan AS dalam waktu 12 bulan ke depan, meskipun rinciannya masih belum jelas.
Menurut laporan yang dilansir oleh TechCrunch, dana tersebut akan dipenuhi melalui sumber daya yang kemungkinan besar berasal dari "tarif dan hal-hal cerdas lainnya". Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah AS berencana memanfaatkan beberapa instrumen finansial untuk mendanai akuisisi besar ini.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari kebijakan pemerintah AS yang sempat memutus akses ke TikTok pada pertengahan Januari 2025. Namun, setelah pemerintahan Donald Trump resmi dimulai, Presiden Trump mengambil langkah untuk menunda keputusan larangan tersebut selama 75 hari melalui perintah eksekutif.
Sebelumnya, TikTok sempat mengalami gangguan besar dengan tidak bisa diakses selama sekitar 12 jam, serta hilangnya aplikasi tersebut dari berbagai toko aplikasi.
Trump menjelaskan bahwa selama periode tersebut, ia telah melakukan banyak pertemuan dengan pihak-pihak yang tertarik untuk membeli TikTok.
Dalam sebuah wawancara minggu lalu, Trump menyatakan bahwa Microsoft sedang dalam negosiasi untuk membeli aplikasi berbasis video tersebut. Selain itu, ia juga menyebutkan kemungkinan untuk Elon Musk, CEO Tesla, atau Larry Ellison, Ketua Oracle, sebagai calon pembeli yang potensial.
“Microsoft sedang berunding untuk membeli TikTok, dan saya akan terbuka kepada Elon Musk atau Larry Ellison untuk melakukan pembelian juga,” kata Trump dalam wawancaranya.
Trump menambahkan bahwa ia berencana untuk membuat keputusan akhir mengenai masa depan TikTok di AS pada bulan Februari 2025. Keputusan ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya AS untuk mengendalikan aplikasi yang populer di kalangan generasi muda ini, seiring dengan kekhawatiran yang berkembang terkait dengan privasi dan keamanan data pengguna.
Dengan adanya dana kekayaan negara yang direncanakan ini, pemerintahan AS tampaknya semakin serius untuk mengambil kendali atas TikTok, baik melalui akuisisi langsung maupun melalui kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Sebuah keputusan yang dapat mengubah lanskap aplikasi media sosial di AS dalam waktu dekat.