WARTA UPDATE

VIRAL Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP, Kepala Sekolah Beri Penjelasan

VIRAL Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP, Kepala Sekolah Beri Penjelasan
Sensor: Tangkapan layar rekaman video kejadian viral siswa SD dihukum duduk di lantai karena belum melunasi SPP.

PEWARTA.CO.ID - Kejadian seorang siswa Sekolah Dasar (SD) yang harus duduk di lantai saat proses belajar-mengajar karena belum membayar uang SPP menjadi viral di media sosial.

Video ini memicu perdebatan luas, dengan banyak pihak, khususnya warganet, mengkritik perlakuan yang dinilai tidak manusiawi tersebut.

Video yang memperlihatkan seorang siswa SD bernama Mahesa (9) sedang duduk di lantai kelas tersebar luas di media sosial. Dalam narasi video tersebut, Mahesa disebut dihukum karena belum melunasi uang SPP.

Insiden ini menarik perhatian warganet setelah sang ibu, yang merasa tidak terima, mendatangi sekolah. Dengan emosional, ibu Mahesa melabrak guru yang diduga memberikan hukuman tersebut.

“Ini loh bu, dia disorakin dari tadi saya lihat dari luar, saya datang. Mahesa duduk di bawah nangis loh bu, dia nangis, mamak Mahesa malu duduk di bawah. Gimana sih perasaan ibu anak kayak gini harus tanggung malu bu?” ucap ibu Mahesa dengan penuh amarah.

Sang ibu juga menjelaskan bahwa dirinya belum bisa membayar uang SPP karena kondisi ekonomi yang sulit. Suaminya bekerja sebagai buruh bangunan, dengan penghasilan yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

“Saya bilang belum punya duit nak, sabar ya,” tambah ibu Mahesa dengan tangis yang pecah saat berbicara.

Peristiwa ini menuai simpati dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan guru dan pihak sekolah, serta mempertanyakan mengapa anak yang tidak mampu justru dipermalukan.

“Kenapa gak datengin orang tuanya malah hukum muridnya yang gak tau harus cari duit,” tulis salah satu warganet.

“Spp urusan sekolah dan orang tua murid, kenapa tega banget ya muridnya yang dihukum gitu,” tambah warganet lainnya.

Tak sedikit pula yang ingin membantu Mahesa dan keluarganya melalui donasi untuk melunasi uang SPP dan meringankan beban ekonomi mereka.

Penjelasan dari Kepala Sekolah

Menanggapi viralnya insiden siswa SD dihukum duduk di lantai kelas tersebut, Juli Sari, Kepala Sekolah SD Yayasan Abdi Sukma, memberikan klarifikasi. Ia menyebut kejadian ini terjadi karena adanya miskomunikasi antara pihak sekolah dan wali kelas.

“Saya baru mengetahui siswa tersebut didudukkan di lantai setelah wali muridnya datang ke sekolah menemui saya sambil menangis,” jelas Juli Sari saat dikonfirmasi pada Jumat (10/1/2025).

Juli menegaskan bahwa pihak sekolah tidak memiliki kebijakan untuk menghukum siswa yang belum membayar SPP dengan cara seperti itu. Menurutnya, wali kelas yang bersangkutan membuat aturan sendiri tanpa berkoordinasi dengan pihak sekolah.

“Wali kelasnya membuat peraturan sendiri bahwa kalau anak tidak menerima rapor karena belum bayar SPP, mereka tidak boleh mengikuti pelajaran dan didudukkan di lantai. Ini dilakukan tanpa kompromi dengan pihak sekolah,” lanjutnya.

Penyelesaian dan permintaan maaf

Juli Sari menyatakan bahwa pihak sekolah sudah memanggil wali murid dan wali kelas untuk menyelesaikan masalah ini. Ia juga meminta maaf kepada orang tua siswa atas kejadian tersebut.

“Wali murid sudah kami panggil. Saat kejadian itu orang tuanya menangis. Dan permasalahan ini sudah kami selesaikan hari itu juga,” ungkapnya.

Mengenai tindakan terhadap wali kelas, Juli menyebut bahwa pihak sekolah telah memberikan teguran tertulis dan akan memantau kinerja guru tersebut ke depannya.

“Kami sudah rapat dengan guru-guru dan pihak yayasan. Teguran tertulis sudah diberikan,” tambahnya.