Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Viral Sekelompok Ormas Datangi Kantor Marketing Perumahan di Tangsel, Teriak Minta Pekerjaan

Viral Sekelompok Ormas Datangi Kantor Marketing Perumahan di Tangsel, Teriak Minta Pekerjaan
Tangkapan layar rekaman video viral aksi sekelompok ormas menggeruduk kantor properti di Tangsel. (Dok. TikTok/@abank.hakim)

PEWARTA.CO.ID - Sebuah video yang menunjukkan aksi sekelompok anggota organisasi masyarakat (ormas) mendatangi kantor marketing perumahan viral di media sosial.

Video ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @abank.hakim dan segera menarik perhatian banyak warganet.

Dalam video tersebut, terlihat sekelompok ormas berseragam BPPKB (Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar) Banten mendatangi kantor marketing sebuah perumahan di Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Senin (13/1/2025).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes karena diduga pihak perumahan tidak memberikan kesempatan kerja kepada warga sekitar.

Seorang pria paruh baya yang diketahui sebagai ketua kelompok ormas BPPKB terlihat berteriak di depan kantor. Dalam pernyataannya, dia menegaskan bahwa kedatangan mereka bukan untuk melakukan pemalakan, melainkan meminta pekerjaan.

“Gue bukan minta apa-apa, gue minta kerja. Gue bukan mau malak, gue mau kerja, mau minta kerjaan. Lah ini di kampungan gue, bujug gede banget, woilah lu pada enggak ngehargain gue,” ujar pria tersebut dengan suara lantang.

Pernyataan tersebut disambut sorakan oleh anggota lainnya yang ikut serta dalam aksi tersebut.

Video ini menjadi viral setelah diunggah ulang oleh sejumlah akun, salah satunya akun X @Heraloebss, yang menambahkan keterangan (caption): “Alasan Investor Enggan Masuk Indonesia Karena Banyak Ormas Ga Jelas.”

Unggahan ini memicu banyak komentar dari warganet yang memberikan pandangan kritis terhadap aksi tersebut. Beberapa komentar mencerminkan keresahan terhadap tindakan ormas yang dinilai merugikan:

“Jangankan investor asing, UMKM pribumi sendiri aja masih dipalakin sama Ormas-ormas/LSM. Uang keamanan lah, parkir lah, belum kalo menjelang lebaran bawa Map minta THR lah, kalo ga dikasih, diancem diintimidasi, karyawan bukan minta THR,” tulis akun @jaw***.

“Kayak Ormas di kampungku, giliran minta kerja semangat, pas udah kerja males-malesan, ditegur ngancem bawa anggota,” ujar akun @ren***.

“Lah orang minta mah justru yang alus. Namanya juga minta.. dateng baik-baik permisi pasti diterima dengan baik pula,” tambah akun @evy***.

Selain itu, ada pula komentar yang menyoroti minimnya keterampilan dan sikap profesional dari ormas yang memaksa meminta pekerjaan:

“Makanya belajar yang bener punya skilled terus ngelamar kerja bukannya masuk ormas terus maksa minta kerja tanpa punya keahlian dan berharap bisa langsung kerja,” tulis akun @3te***.

“Basic pendidikan ga seberapa, skill kerja cuma modal otot doang, apalagi attitudenya nol gede, maksa-maksa minta kerjaan? Ya kali ada yang mau ngasih kerjaan ke orang modelan gini,” kritik akun @sah***.

Beberapa warganet juga berbagi pengalaman tentang bagaimana tindakan serupa oleh ormas dapat merugikan usaha lokal. Salah satu pengguna menulis:

“Yang lebih kasiannya di tempat saya ada usahanya yang harus tutup karena kelakuan ormas gini. Padahal jualan di tempat wisata, tapi karena dipalakin terus sama ormas akhirnya bangkrut jadinya tutup,” cerita akun @hol***.


Sumber: Abatanews