Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Tiga Tingkatan Perubahan Gaya Hidup dari Ahli Gizi

Tiga Tingkatan Perubahan Gaya Hidup dari Ahli Gizi
Ilustrasi healthy lifestyle. (Dok. Marketeers).

PEWARTA.CO.ID - Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI Jaya), dr. Ida Gunawan MS SpGK(K) FINEM, menjelaskan bahwa perubahan gaya hidup dapat dilakukan melalui tiga tingkatan dasar. Tingkatan ini mencakup perubahan yang dilakukan sendiri, bantuan dari ahli, hingga langkah invasif jika diperlukan.

1. Perubahan Gaya Hidup Secara Mandiri

Menurut dr. Ida, langkah pertama dalam mengubah gaya hidup adalah melakukannya secara mandiri. Proses ini membutuhkan kedisiplinan dan konsistensi tinggi, namun keberhasilannya tidak selalu maksimal.

“Lifestyle changing itu ada dua, ada yang dilakukan diri kita sendiri dan ada yang butuh bantuan, yang butuh coach, baik dokternya di sini akan bikin meal plan, nanti yang akan menerjemahkan adalah dietitiannya,” jelasnya.

Perubahan gaya hidup secara mandiri sering kali melibatkan proses trial and error sebelum menemukan pola diet dan aktivitas fisik yang sesuai. Dr. Ida juga mengingatkan bahwa informasi dari media sosial perlu diperiksa kebenarannya dan harus didasarkan pada literatur yang kredibel dan berbasis bukti ilmiah.

Skrining awal menjadi langkah penting sebelum memulai perubahan gaya hidup. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan risiko penyakit kronis yang mungkin dialami.

2. Bantuan Ahli dan Pengobatan Medikamentosa

Jika upaya mandiri tidak memberikan hasil yang memuaskan, langkah berikutnya adalah mendapatkan bantuan dari ahli, seperti dokter gizi atau pelatih kebugaran. Ahli akan membantu menyusun rencana diet dan aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Pada tahap ini, pemeriksaan kesehatan yang lebih mendalam, termasuk pemeriksaan laboratorium, sering kali diperlukan. Hasil pemeriksaan akan menjadi dasar pemberian suplemen atau obat-obatan jika diperlukan.

“Jadi di sana nanti ada pemeriksaan lab, kita lakukan pemeriksaan fisiknya, kita lakukan pemberian tambahan baik suplementasi atau kalau perlu obat-obatan dan sebagainya,” kata Ida.

Pengobatan medikamentosa ini harus dilakukan dengan resep dokter dan berdasarkan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

3. Langkah Invasif untuk Kasus Berat

Bagi individu yang tidak mencapai hasil optimal melalui pendekatan mandiri atau bantuan ahli, langkah terakhir adalah prosedur invasif. Tindakan ini biasanya dilakukan pada kasus obesitas berat, seperti operasi pengangkatan lemak.

Prosedur invasif merupakan opsi terakhir setelah semua metode sebelumnya tidak berhasil. Dr. Ida juga menekankan bahwa tindakan ini dilakukan dengan pengawasan medis yang ketat.

Pentingnya Aktivitas Fisik sejak Dini

Selain menjelaskan tiga tingkatan perubahan gaya hidup, dr. Ida juga mengingatkan pentingnya menerapkan pola hidup sehat sejak usia muda. Aktivitas fisik yang teratur dan menghindari gaya hidup sedentari menjadi fondasi penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

“Artinya diet dan olahraga, aktivitas, di sini menjadi basic kehidupan manusia,” katanya.

Dengan memahami tingkatan perubahan gaya hidup dan memilih langkah yang sesuai dengan kondisi masing-masing, diharapkan masyarakat dapat mencapai kesehatan yang lebih baik dan mencegah berbagai penyakit kronis.