Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Rupiah Diprediksi Terus Melemah Pasca Ancaman Tarif Trump

Rupiah Diprediksi Terus Melemah Pasca Ancaman Tarif Trump
Rupiah diprediksi terus melemah pasca ancaman tarif Trump. Ilustrasi (Dok. Ist)

Jakarta, Pewarta.co.id – Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan mengalami pelemahan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengeluarkan ancaman terkait kebijakan tarif sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko.

Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai penguatan dolar AS akibat kebijakan tersebut berpotensi menekan rupiah lebih lanjut.

"Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat. Dolar AS yang sempat melemah pascadata pertumbuhan PDB AS kuartal IV 2024 yang lebih rendah dari perkiraan berbalik menguat setelah Trump yang kembali mengancam tarif 25 persen kepada Kanada dan Meksiko," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Faktor pendorong pelemahan rupiah

Pelemahan rupiah terjadi di tengah laporan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih rendah dari ekspektasi.

Data menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal IV 2024 tumbuh sebesar 2,3 persen, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 2,6 persen.

Perlambatan ini dipicu oleh defisit neraca perdagangan yang membengkak hingga 237 miliar dolar AS.

Namun, ancaman kebijakan tarif baru dari Trump justru memberikan sentimen positif bagi dolar AS, yang membuat mata uang tersebut kembali menguat.

"Importir AS sudah jauh hari mempersiapkan diri dengan mengimpor jauh-jauh hari sebelum Trump menjabat," tambah Lukman.

Pergerakan kurs rupiah

Pada awal perdagangan Jumat di Jakarta, rupiah mengalami pelemahan sebesar 40 poin atau 0,25 persen, mencapai Rp16.297 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp16.257 per dolar AS.

Lukman memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.350 per dolar AS, tergantung pada dinamika global dan respons pasar terhadap kebijakan perdagangan AS.