Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Persiapan Penting bagi Penderita Diabetes Menjelang Puasa Ramadhan

Persiapan Penting bagi Penderita Diabetes Menjelang Puasa Ramadhan
Bulan Ramadhan 2025 akan berlangsung sebentar lagi, penderita diabetes perlu memerhatikan beberapa hal agar bisa puasa dengan sehat. (Dok. Shutter Stock).

PEWARTA.CO.ID - Ramadhan 2025 akan segera tiba, dan bagi penderita diabetes, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan ibadah puasa. Awal bulan Ramadhan tahun 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Meskipun puasa bisa membawa manfaat kesehatan, bagi penderita diabetes, persiapan yang matang sangat dibutuhkan untuk menjalani puasa dengan aman.

Sebelum penemuan insulin, puasa sudah dikenal sebagai cara yang efektif untuk membantu mengelola diabetes tipe 1, seperti yang disarankan oleh International Diabetes Federation (IDF). Saat ini, puasa juga dapat mendukung diagnosis diabetes dan penilaian faktor risikonya.

Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan tekanan darah. Namun, bagi penderita diabetes, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar puasa tidak berdampak buruk bagi kesehatan.

Penderita diabetes perlu melakukan beberapa langkah persiapan sebelum memulai puasa. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan, berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI:

  1. Pemeriksaan Kadar Gula Darah
    Sebelum puasa, sangat penting untuk memeriksa kadar gula darah secara rutin. Jika mengalami gejala hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi), segera cek kadar gula darah. Jika kadar gula darah di bawah 60 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl, puasa sebaiknya dibatalkan.

  2. Penyesuaian Dosis Obat dan Insulin
    Menyesuaikan dosis dan jadwal penggunaan obat atau insulin sangat penting. Hal ini harus dilakukan sesuai dengan anjuran dokter agar kadar gula darah tetap terkontrol selama berpuasa.

  3. Pilih Makanan yang Tepat Saat Berbuka
    Hindari berbuka puasa dengan makanan yang terlalu manis atau yang mengandung karbohidrat berlebih. Sebaiknya pilih makanan yang lebih sehat dan bergizi, seperti buah-buahan (kurma, pisang, melon, pepaya), yang memberikan energi dengan cara yang lebih seimbang.

  4. Makan dengan Prinsip Piring Makan Model T
    Selama sahur dan berbuka, gunakan prinsip piring makan model T. Prinsip ini menganjurkan agar tubuh mendapatkan lebih banyak asupan sayuran dibandingkan dengan karbohidrat, protein, dan lemak. Ini bertujuan agar tubuh mendapatkan sedikit kalori, namun merasa kenyang karena tinggi serat.

  5. Menghindari Aktivitas Fisik Berlebihan
    Penderita diabetes sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang berlebihan selama berpuasa, untuk mengurangi risiko lonjakan atau penurunan gula darah yang tidak terkendali.

  6. Makan Selingan yang Sehat
    Sebaiknya, konsumsi makanan selingan yang tidak terlalu manis menjelang tidur untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

  7. Konsultasi Rutin dengan Dokter
    Penderita diabetes harus selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya selama menjalankan ibadah puasa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kondisi tubuh tetap terpantau dengan baik selama bulan puasa.

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, penderita diabetes disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau profesional kesehatan. Mereka akan membantu menentukan apakah puasa aman untuk dilakukan berdasarkan kondisi kesehatan penderita diabetes, serta merencanakan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga kestabilan gula darah selama berpuasa.

Apabila seseorang harus membatalkan puasa karena kondisi kesehatan tertentu, disarankan untuk melanjutkan pola makan seperti biasa pada hari itu agar tubuh tetap mendapatkan asupan yang dibutuhkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan berkoordinasi dengan dokter, penderita diabetes dapat menjalani puasa dengan lebih aman dan tetap menjaga kesehatannya.