Pemerintah Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Atasi Malnutrisi dan Stunting
Pemerintah luncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk atasi malnutrisi dan Stunting. (Dok. Setpres) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Pemerintah Indonesia akan meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijadwalkan dimulai pada Senin (6/1).
Program ini merupakan langkah besar untuk mengatasi masalah malnutrisi dan stunting, sekaligus memperkuat ekonomi lokal.
Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), dalam keterangannya di Jakarta, Minggu malam, menyatakan bahwa MBG bertujuan memberikan makanan bergizi kepada pelajar sekolah, ibu hamil, dan balita secara bertahap.
“Berdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN), besok akan ada 190 SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) atau dapur MBG yang mulai beroperasi,” jelas Hasan.
Pelaksanaan program MBG
Setiap dapur MBG akan dipimpin oleh seorang Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia yang dikirimkan oleh BGN.
Selain itu, akan ada seorang ahli gizi yang memastikan kandungan nutrisi makanan sesuai standar dan seorang akuntan untuk mengelola keuangan secara transparan.
“Kami memastikan bahwa semua aspek, mulai dari gizi hingga pengelolaan keuangan, dijalankan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan,” tambah Hasan.
Pemerintah menargetkan program ini berkembang pesat hingga akhir 2025 dengan membangun hingga 5.000 dapur MBG yang mampu melayani 20 juta penerima manfaat.
Dampak positif pada ekonomi lokal
Selain meningkatkan kualitas gizi masyarakat, program MBG dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal.
Pemerintah telah melibatkan ratusan UMKM, petani, peternak, dan nelayan sebagai rantai pasok utama program ini.
“Program ini adalah investasi masa depan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, sebagaimana disampaikan oleh Pak Prabowo. Ini bukan sekadar program sosial, tetapi langkah strategis dalam membangun bangsa,” tegas Hasan.
Target dan harapan
MBG diproyeksikan mampu memenuhi minimal sepertiga kebutuhan gizi harian penerima manfaat.
Dengan implementasi yang terstruktur, pemerintah berharap program ini dapat:
- Menurunkan angka malnutrisi,
- Mengurangi prevalensi stunting, dan
- Meningkatkan konsentrasi belajar anak-anak Indonesia.
Hasan juga menyebut bahwa pemerintah akan terus meningkatkan jumlah UMKM yang terlibat dalam rantai pasok MBG seiring berjalannya program.
Peluncuran program MBG menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan holistik yang melibatkan gizi, pendidikan, dan ekonomi.
Program ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kesehatan generasi saat ini, tetapi juga menjadi fondasi untuk Indonesia yang lebih sehat dan produktif di masa depan.