Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Kemkomdigi Dorong Transformasi Digital Melalui Sinergi dan Kolaborasi

Kemkomdigi Dorong Transformasi Digital Melalui Sinergi dan Kolaborasi
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid meninjau Pusat Monitoring Telekomunikasi di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta, Selasa (24/12/2024). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah giat melaksanakan transformasi digital dengan mengedepankan sinergi dan kolaborasi guna mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Dalam dua bulan masa kepemimpinan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, transformasi digital menjadi fokus utama yang mencakup berbagai upaya strategis, dari konektivitas hingga ekosistem digital yang aman.

Dalam pernyataannya, Meutya Hafid menegaskan pentingnya konektivitas inklusif untuk menjamin keadilan digital. “Konektivitas inklusif adalah kunci keadilan digital. Semua masyarakat, tanpa terkecuali, harus merasakan manfaat dari teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan,” ujar Meutya.

Sebagai bagian dari upaya mempercepat transformasi digital, Kemkomdigi berfokus pada pengembangan infrastruktur digital di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar). Salah satu langkah besar yang diambil adalah pembangunan lebih dari 120 menara base transceiver station (BTS) di Papua, dengan target untuk menyediakan layanan komunikasi di seribu desa terpencil pada 2025.

Sebagai contoh, pada Oktober 2024, Meutya Hafid mengunjungi Kelurahan Eunoni di Nusa Tenggara Timur untuk mengecek akses masyarakat terhadap layanan telekomunikasi. Kemkomdigi juga cepat tanggap ketika Gunung Lewotobi meletus pada November 2024, menggerakkan operator seluler untuk memberikan kuota internet gratis bagi warga terdampak, guna mendukung pendidikan dan layanan telekomunikasi di area tersebut.

Kemkomdigi juga menyoroti pentingnya menciptakan ekosistem digital yang memberdayakan dan inovatif. Program Digital Talent Scholarship (DTS) telah melatih lebih dari 100 ribu talenta digital pada tahun 2024, berfokus pada bidang kecerdasan buatan, keamanan siber, dan analisis data. Pada 2025, Kemkomdigi menargetkan jumlah peserta DTS meningkat menjadi 200 ribu, dengan perhatian khusus kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Untuk mendukung UMKM, Kemkomdigi bekerja sama dengan Shopee dan TikTok dalam program UMKM Click & Grow yang bertujuan membantu pelaku UMKM mengadopsi teknologi digital. “Sektor UMKM adalah ujung tombak ekonomi digital. Kami ingin memastikan mereka tidak hanya bertahan, tetapi tumbuh di era transformasi ini,” jelas Meutya.

Kemkomdigi juga menaruh perhatian besar pada upaya menjaga keamanan ruang digital. Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 250 ribu konten perjudian online telah diblokir, ribuan rekening bank ilegal ditutup, dan sejumlah akun selebgram yang terlibat dalam promosi aktivitas ilegal juga ditindak.

Kemkomdigi bekerja sama dengan berbagai lembaga, seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk memastikan ruang digital bersih dari aktivitas yang merugikan masyarakat.

“Ruang digital harus bersih dari aktivitas ilegal yang merugikan masyarakat. Kami memastikan bahwa ruang digital yang aman adalah prioritas untuk melindungi anak-anak dan keluarga,” ujar Meutya.

Kemkomdigi juga bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sedang menyelesaikan rancangan regulasi mengenai Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik. Regulasi ini akan mengatur penggunaan layanan digital berdasarkan usia untuk melindungi anak-anak di ruang digital.

Dalam konteks global, Kemkomdigi mendorong kerja sama strategis dengan negara-negara seperti Jerman dan Jepang untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia digital. Dengan adanya transformasi digital ini, Kemkomdigi bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.

“Transformasi digital adalah jalan menuju Indonesia Emas. Kami berkomitmen memastikan setiap langkah membawa manfaat nyata bagi masyarakat, dari konektivitas yang inklusif hingga ekosistem digital yang memberdayakan,” tutup Meutya Hafid.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Kemkomdigi berharap dapat mempercepat digitalisasi di Indonesia dan mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045, dimana teknologi menjadi pendorong utama kemajuan ekonomi dan sosial.