Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Bapanas: Penyesuaian HPP Gabah untuk Optimalkan Serapan pada Panen Raya

 

Bapanas: Penyesuaian HPP Gabah untuk Optimalkan Serapan pada Panen Raya
Bapanas: Penyesuaian HPP gabah untuk optimalkan serapan pada panen raya. (Dok. ANTARA)

Jakarta, Pewarta.co.id – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengumumkan bahwa penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP) gabah akan mulai diberlakukan pada 15 Januari 2025.

Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada Perum Bulog dalam menyerap hasil panen petani selama panen raya.

"Penyesuaian HPP ini memungkinkan Bulog lebih siap menyerap hasil produksi petani secara optimal," kata Arief dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Penyesuaian HPP gabah

Arief menjelaskan, HPP gabah akan naik dari Rp6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp6.500 per kg.

Keputusan ini diambil melalui Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Harga Rp6.500 per kg dianggap wajar, karena mempertimbangkan struktur ongkos usaha tani dan masukan dari berbagai organisasi petani.

"Kepentingan petani di hulu dan harga konsumen di hilir menjadi pertimbangan utama dalam menentukan HPP ini," jelas Arief.

Dampak pada nilai tukar petani

Sejak kebijakan HPP pertama kali diberlakukan pada Maret 2023, indeks Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) terus meningkat.

NTPP mencapai angka tertinggi pada Desember 2024, yaitu 122,78 poin.

Pemerintah memastikan indeks ini tetap stabil di atas 100 poin, menunjukkan keseimbangan harga yang menguntungkan bagi petani.

Harga acuan pemerintah (HAP) untuk jagung

Selain HPP gabah, pemerintah juga akan menaikkan Harga Acuan Pemerintah (HAP) untuk jagung pakan menjadi Rp5.500 per kg mulai 1 Februari 2025.

Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan, kebijakan ini disesuaikan dengan jadwal panen jagung yang dimulai pada Februari.

"Bulog akan membeli jagung hasil panen dengan harga Rp5.500 per kg. Namun, stok yang ada saat ini tidak akan terkena aturan baru ini," ujar Zulkifli.

Untuk menjaga ketersediaan pakan ternak, pemerintah membuka opsi impor gandum pakan dengan tetap memperhatikan ketersediaan jagung dan kondisi petani.

"Keputusan ini akan dibahas lebih lanjut dalam Rakortas mendatang," tambahnya.

Dampak kebijakan

Penyesuaian HPP gabah dan HAP jagung diharapkan dapat:

  1. Mengoptimalkan serapan hasil produksi petani.
  2. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui harga yang lebih adil.
  3. Menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.

Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung petani dengan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan produksi dan keberlanjutan sektor pangan.