Ekspor Mobil Ramah Lingkungan Hyundai dan Kia Naik 3 Persen pada 2024
Ekspor mobil ramah lingkungan Hyundai dan Kia naik 3 persen pada 2024. (Dok. ANTARA) |
PEWARTA.CO.ID - Hyundai Motor Co. dan afiliasinya, Kia Corp., mencatatkan peningkatan ekspor kendaraan ramah lingkungan sebesar 3 persen pada 2024, meskipun menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global.
Hal ini diumumkan oleh Hyundai Motor Group melalui siaran pers yang dilansir kantor berita Yonhap pada Selasa (14/1).
Sepanjang 2024, total ekspor kendaraan ramah lingkungan Hyundai dan Kia mencapai 707.853 unit.
Angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 687.420 unit.
Kontribusi terbesar berasal dari model kendaraan hibrida berbahan bakar bensin, yang menyumbang 56 persen dari total pengiriman kendaraan ramah lingkungan, sehingga mampu mengimbangi penurunan permintaan untuk kendaraan listrik.
Sebagai grup otomotif terbesar ketiga di dunia setelah Toyota Motor Corp. dan Volkswagen AG, Hyundai dan Kia terus menunjukkan daya saing global mereka.
Meskipun ekspor kendaraan secara keseluruhan mengalami sedikit penurunan, yaitu dari 2.216.231 unit pada 2023 menjadi 2.180.698 unit pada 2024, nilai ekspor tetap signifikan dengan mencapai 53,36 miliar dolar AS (sekitar Rp869 triliun).
Pasar utama dan model terlaris
Hyundai dan Kia tetap memprioritaskan pasar Amerika Utara yang menyerap hampir 56 persen dari total ekspor mereka.
Sementara itu, 19 persen pengiriman diarahkan ke Eropa, dan sisanya ke wilayah lainnya.
Dari jenis kendaraan yang diekspor, tujuh dari sepuluh model merupakan kendaraan sport (SUV).
Salah satu model terlaris mereka adalah Hyundai Avante, yang dikenal sebagai Elantra di pasar internasional.
Strategi menghadapi tantangan ekonomi
Menghadapi tantangan seperti perlambatan penjualan kendaraan listrik, suku bunga tinggi, dan persaingan yang semakin ketat, Hyundai dan Kia mengungkapkan strategi mereka untuk tahun-tahun mendatang.
“Kami berencana untuk menambah lebih banyak model kendaraan hibrida berbahan bakar bensin yang hemat bahan bakar,” ujar perwakilan Hyundai Motor Group dalam siaran persnya.
Selain itu, perusahaan juga berkomitmen untuk memperkuat komposisi produk, serta menyesuaikan produksi dan pengelolaan inventaris kendaraan.
Langkah ini diambil guna menghadapi situasi ekonomi global yang ditandai dengan pertumbuhan rendah, peningkatan proteksionisme, dan dinamika pasar yang terus berubah.
Dengan strategi ini, Hyundai dan Kia optimistis dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi kendaraan ramah lingkungan, sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang terus berkembang di berbagai pasar global.