Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Berjalan Kaki Lima Menit: Manfaat Positif untuk Tubuh dan Pikiran

Berjalan Kaki Lima Menit: Manfaat Positif untuk Tubuh dan Pikiran
Berjalan kaki lima menit: Manfaat positif untuk tubuh dan pikiran. Ilustrasi (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Berjalan kaki, meski dianggap sebagai olahraga berdampak rendah, ternyata memiliki manfaat besar bagi tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki bahkan hanya selama lima menit dapat membawa perubahan positif, baik untuk kesehatan fisik maupun mental.

Olahraga yang mudah dan terjangkau

Dilansir dari Time of India, berjalan kaki adalah bentuk olahraga paling sederhana dan dapat dilakukan siapa saja kapan saja.

Aktivitas ini bisa menjadi langkah awal sebelum mencapai tujuan kebugaran yang lebih besar.

Selain mudah dilakukan, berjalan kaki juga tidak memerlukan peralatan khusus, sehingga sangat terjangkau.

Menurut Dr. Andrew Freeman, Direktur Pencegahan dan Kesehatan Kardiovaskular di National Jewish Health, Denver, berjalan kaki selama lima menit setiap hari sudah cukup untuk memberikan manfaat signifikan.

"Kuncinya adalah menjadikan gerakan sebagai rutinitas harian dan tetap konsisten," ujar Freeman.

Manfaat berjalan kaki

Berjalan kaki menawarkan banyak manfaat kesehatan, di antaranya:

1. Kesehatan fisik

  • Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan kematian dini.
  • Membantu menjaga berat badan ideal dan mendukung penurunan berat badan.
  • Memperkuat otot dan meningkatkan keseimbangan serta koordinasi, terutama bagi lansia untuk mengurangi risiko terjatuh.
  • Membantu melancarkan pencernaan, terutama jika dilakukan setelah makan.  

2. Kesehatan mental

  • Mengurangi kecemasan, depresi, dan kesedihan.
  • Memberikan efek menenangkan berkat gerakan ritmis dan paparan alam.
  • Meningkatkan fungsi otak, daya ingat, konsentrasi, serta melindungi dari penurunan kognitif.

3. Produktivitas dan kreativitas

  • Jalan kaki singkat dapat meningkatkan aliran darah ke otak, menyegarkan pikiran, serta meningkatkan kreativitas dan produktivitas.

Tantangan di Indonesia

Meskipun manfaatnya begitu besar, data dari Universitas Stanford pada 2017 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat aktivitas fisik terendah di dunia.

Dalam studi yang melibatkan 717 ribu orang dari 111 negara, rata-rata langkah harian warga Indonesia hanya mencapai 3.513 langkah, jauh di bawah rata-rata global sebesar 5.000 langkah.

Beberapa faktor yang membuat orang Indonesia malas berjalan kaki antara lain:

  • Trotoar yang terbatas dan tidak layak.
  • Transportasi umum yang kurang memadai.
  • Murahnya cicilan kendaraan bermotor.

Berjalan kaki hanya lima menit sehari sudah cukup untuk memberikan dampak positif pada tubuh dan pikiran.

Dengan konsistensi, aktivitas sederhana ini dapat menjadi kunci untuk hidup sehat dan bahagia.

Meski ada tantangan infrastruktur, langkah kecil seperti memilih untuk berjalan kaki lebih sering dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari.