Ukuran Pinggang Ideal bagi Penderita Diabetes: Paradoks dan Fakta
Ilustrasi (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Penumpukan lemak di area pinggang kerap dianggap sebagai faktor risiko kesehatan, khususnya bagi penderita diabetes.
Namun, sebuah studi baru-baru ini menyoroti bahwa lingkar pinggang yang lebih besar tidak selalu berarti buruk.
Studi tentang lingkar pinggang dan risiko kematian
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Chronic Metabolic Disease ini menemukan bahwa hubungan antara lingkar pinggang dan risiko kematian tidak selalu linier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko kematian terkait ukuran lingkar pinggang bervariasi berdasarkan jenis kelamin:
- Pada Wanita: Risiko kematian terendah ditemukan pada ukuran lingkar pinggang sekitar 42 inci (107 cm). Namun, setiap tambahan 1 cm di atas angka ini meningkatkan risiko kematian sebesar 4%, sementara pengurangan 1 cm dari angka ini meningkatkan risiko sebesar 3%.
- Pada Pria: Risiko terendah ditemukan pada lingkar pinggang sekitar 35 inci (89 cm). Setiap penurunan 1 cm dari angka ini meningkatkan risiko kematian sebesar 6%, dan setiap tambahan 1 cm meningkatkan risiko sebesar 3%.
Paradoks obesitas
Fenomena ini dikenal sebagai "paradoks obesitas," yang merujuk pada situasi di mana kelebihan berat badan atau persentase lemak tubuh yang lebih tinggi justru memberikan perlindungan dalam kondisi tertentu.
Meski begitu, temuan ini bukanlah pembenaran bagi pasien diabetes untuk menambah berat badan secara sembarangan.
Lingkar pinggang yang besar tetap memiliki risiko bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama terkait komplikasi diabetes seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin.
Batasan dan catatan penting
Penelitian ini bersifat observasional, sehingga tidak mencakup pengaruh ukuran lingkar pinggang terhadap hasil kesehatan lainnya, seperti kualitas hidup atau komplikasi diabetes.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme yang mendasarinya daripada mempromosikan praduga tentang lingkar pinggang yang optimal," tulis para peneliti dalam laporannya.
Meskipun lingkar pinggang yang lebih besar dapat dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dalam kondisi tertentu, penderita diabetes sebaiknya tetap berfokus pada pengelolaan berat badan secara keseluruhan.
Mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengikuti saran medis tetap menjadi prioritas utama dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dalam beberapa kasus, hal tersebut bahkan dapat membantu mengurangi risiko kematian bagi penderita diabetes, meskipun temuan ini memunculkan paradoks.
Menurut data yang dikutip dari Medical Daily via Pafibonekab.org, peneliti menganalisis data lebih dari 6.600 orang dewasa penderita diabetes dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) di Amerika Serikat.
Para peneliti juga menekankan bahwa hasil penelitian ini tidak memberikan kesimpulan sebab-akibat antara lingkar pinggang dan risiko kematian.