Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Tips Mengelola Gejala GERD Saat Malam Hari

Tips Mengelola Gejala GERD Saat Malam Hari
Tips mengelola gejala GERD saat malam hari. Ilustrasi (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - GERD (Gastro-oesophageal reflux disease) merupakan gangguan pencernaan kronis yang sering kali menimbulkan ketidaknyamanan, terutama saat malam hari.

Penyakit ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan akibat melemahnya otot sfingter esofagus bagian bawah yang memisahkan lambung dan kerongkongan.

Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan jika tidak dikelola dengan baik.  

Dalam wawancara yang dikutip dari HT Lifestyle, Dr. Lohith U, Konsultan Bedah Gastroenterologi Bariatrik dan Onkologi Saluran Cerna di Manipal Hospital Sarjapur Road, menjelaskan penyebab, dampak, serta cara mengelola gejala GERD, khususnya di malam hari.  


Dampak GERD pada tidur  

Menurut Dr. Lohith U, "Refluks asam dapat menyebabkan sering terbangun dan kualitas tidur yang buruk, disertai ketidaknyamanan seperti sensasi terbakar di dada, batuk, tersedak, atau rasa tidak enak di mulut."

Hal ini terutama terjadi pada penderita GERD malam hari, yaitu refluks asam yang memburuk saat tidur.  

Kurang tidur akibat GERD tidak hanya menyebabkan kelelahan dan gangguan konsentrasi, tetapi juga dapat memperlambat metabolisme tubuh.

Dalam jangka panjang, GERD yang tidak terkelola dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti esofagitis (peradangan kerongkongan), tukak, penyempitan kerongkongan, atau bahkan kondisi prakanker yang dikenal sebagai Barrett's oesophagus.  


Tips mengelola GERD di malam hari  

Dr. Lohith U memberikan sejumlah langkah praktis yang dapat membantu mencegah refluks asam dan meningkatkan kualitas tidur:  

1. Meninggikan kepala tempat tidur  

   Tinggikan kepala tempat tidur sekitar 15-20 cm untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur.  

2. Makan malam lebih awal

   Konsumsi makan malam dengan porsi sedang, setidaknya 2-3 jam sebelum tidur, untuk memberikan waktu bagi lambung mencerna makanan.  

3. Hindari makanan tertentu

   Hindari makanan berlemak, pedas, cokelat, kopi, atau minuman berkarbonasi sebelum tidur karena dapat memicu refluks asam.  

4. Tidur miring ke kiri

   Posisi tidur miring ke kiri dapat membantu mengurangi risiko refluks asam karena posisi ini menjaga lambung lebih rendah daripada kerongkongan.  

5. Kontrol berat badan 

   Menjaga berat badan ideal dapat mengurangi tekanan pada lambung, yang sering kali menjadi penyebab utama refluks asam.  

6. Konsultasi medis

   Jika gejala terus berlanjut, penggunaan antasida atau obat pengurang asam yang diresepkan oleh dokter dapat membantu mengontrol kondisi ini.  


Pentingnya penanganan dini

Dilansir Pafijember.org, pengelolaan GERD tidak hanya penting untuk meningkatkan kualitas tidur, tetapi juga mencegah komplikasi jangka panjang yang dapat membahayakan kesehatan.

Seperti yang dijelaskan Dr. Lohith U, "Kurang tidur yang berkelanjutan dapat menyebabkan kelelahan, mudah marah, gangguan konsentrasi, serta penurunan proses metabolisme tubuh."

Oleh karena itu, penderita GERD disarankan untuk segera mengambil langkah pencegahan dan berkonsultasi dengan profesional medis jika diperlukan.  

Dengan menerapkan tips di atas, penderita GERD dapat mengurangi gejala yang mengganggu di malam hari dan menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.