WARTA UPDATE

Kemnaker Kolaborasi dengan 21 Industri di Banten untuk Pelatihan Vokasi dan Kewirausahaan

Kemnaker Kolaborasi dengan 21 Industri di Banten untuk Pelatihan Vokasi dan Kewirausahaan
Pembukaan pelatihan vokasi dan kewirausahaan dengan menggandeng 21 mitra industri di BBPVP Serang, Senin (2/12/2024). (Dok. ANTARA)

PEWARTA.CO.ID - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah bekerja sama dengan 21 mitra industri di Banten untuk menyelenggarakan pelatihan vokasi dan kewirausahaan. Program ini dirancang untuk meningkatkan daya saing dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah tersebut, sekaligus mendukung percepatan penyerapan tenaga kerja.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi Quick Wins Kemnaker untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja. Bertempat di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Serang, Senin (2/12/2024), Yassierli menjelaskan bahwa kolaborasi ini juga bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan produktivitas dan keuntungan bagi perusahaan yang terlibat.

“Saya sangat yakin BBPVP Serang ini akan menjadi salah satu pusat skilling, upskilling, dan reskilling di Banten, dan teman-teman industri akan menjadikan ini juga sebagai mitra untuk kita sama-sama maju menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Menaker Yassierli.

Yassierli berharap para mitra industri yang telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dapat memberikan kesempatan magang dan pekerjaan bagi peserta pelatihan. Selain itu, perusahaan diimbau untuk meninjau ulang proses bisnis mereka guna memastikan pelatihan dan sertifikasi yang diberikan BBPVP sudah terintegrasi dengan kebutuhan industri.

Dalam pelatihan ini, 186 peserta mengikuti pelatihan secara luring, sementara 7.860 lainnya mengikuti secara daring. Sebanyak 200 orang juga berpartisipasi dalam pelatihan kewirausahaan. Program ini mendukung lima sektor prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu:

  1. Sektor pertanian.
  2. Sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau industri kreatif.
  3. Sektor pariwisata.
  4. Sektor hilirisasi energi.
  5. Sektor paramedik.

Selain pelatihan, acara ini juga menyelenggarakan bursa kerja (job fair) dan kompetisi pengelasan untuk menambah daya tarik dan manfaat langsung bagi peserta.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, menyatakan komitmennya untuk menggiatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kemnaker. Menurutnya, kolaborasi ini penting karena ketenagakerjaan memiliki hubungan erat dengan pengurangan tingkat pengangguran.

“Meskipun data pengangguran menunjukkan tren menurun, kami terus berupaya memperluas lapangan kerja dengan mendorong investasi, mengembangkan kawasan wilayah, serta melaksanakan program-program pemerintah pusat dan daerah,” kata Al Muktabar.

Ia juga menambahkan bahwa data pengangguran di Banten saat ini dikelola secara terperinci, yaitu berdasarkan nama dan alamat. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan solusi yang lebih implementatif.

“Pak Menteri juga akan mengkolaborasikan pola magang dan pelatihan dengan berbagai stakeholder, termasuk berbasis digitalisasi dan online tutorial. Semua ini akan dikembangkan untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan,” pungkasnya.

Dengan kolaborasi erat antara Kemnaker, pemerintah daerah, dan mitra industri, program pelatihan ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja yang lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan global. Upaya ini sekaligus menjadi langkah nyata dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.