Viral Rumah Dirobohkan di Ponorogo, Diduga Dipicu Konflik Perselingkuhan
Rumah di Baosan lor dirobohkan (Dok. Ist) |
Pewarta.co.id - Sebuah video yang memperlihatkan rumah dirobohkan dengan alat berat di Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, menjadi viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (29/11/2024) siang dan memicu perbincangan hangat warganet. Video yang tersebar memiliki durasi berbeda, yakni 27 detik, 8 detik, dan 29 detik.
Dalam video pertama berdurasi 27 detik, rumah terlihat masih kokoh sebelum dihancurkan. Pada detik ke-14, alat berat mulai menghancurkan bangunan tersebut sedikit demi sedikit hingga roboh.
Video kedua berdurasi 8 detik menunjukkan banyak warga yang berkumpul menyaksikan proses perobohan rumah. Sementara itu, video ketiga berdurasi 29 detik memperlihatkan lebih dari separuh rumah telah hancur.
“Jan ngeri, dibego. Kui jam e kok gak diselamatne. Wes ogak ngurus jam. Jam ki regane piro. (Sangat mengerikan, dirobohkan bego (alat berat). Itu jam nya kok tidak diselamatkan. Sudah tidak mengurusi jam. Jam harganya tidak seberapa),” ungkap suara dalam video
Menurut informasi yang dihimpun, perobohan rumah ini diduga terjadi karena masalah keluarga, yaitu perselingkuhan pasangan suami istri. Camat Ngrayun, Bambang Sucipto, membenarkan adanya konflik keluarga sebagai penyebab peristiwa ini.
“Ya intinya itu permasalahan pasangan begitu,” ungkap Camat Ngrayun Ponorogo, Bambang Sucipto ketika dikonfirmasi, Sabtu (30/11/2024).
Awalnya, rumah tersebut dibangun oleh sang suami yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Namun, setelah pulang, sang istri meminta cerai dan menikah lagi dengan pria lain.
Sang istri dan suami barunya kemudian tinggal di rumah tersebut, yang dibangun dari hasil kerja keras mantan suaminya di luar negeri.
Unggahan ini mendapatkan ribuan likes dan ratusan komentar dari warganet, sebagian besar menyebut konflik rumah tangga sebagai penyebabnya.
Namun, untuk detail lebih lanjut, Camat Ngrayun meminta agar mengonfirmasi langsung ke pihak kepala desa atau perangkat desa setempat.
Kejadian ini menjadi pembicaraan hangat dan menambah deretan kasus permasalahan keluarga yang viral di media sosial.