WARTA UPDATE

R Haidar Alwi Imbau Pihak Kalah Pilkada 2024 Terima Hasil dengan Legowo dan Hindari Provokasi

R Haidar Alwi Imbau Pihak Kalah Pilkada 2024 Terima Hasil dengan Legowo dan Hindari Provokasi
R Haidar Alwi (Dok. Ist)


Pewarta.co.id - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi, mengimbau pihak-pihak yang kalah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk menerima hasil dengan lapang dada dan tidak menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

“Kalah ya, kalah saja. Terima dengan legowo. Itu baru kesatria. Kalau ada dugaan pelanggaran, silakan laporkan ke Bawaslu. Bukan malah mengumbar dendam, kebencian, dan provokasi," kata R Haidar Alwi di Jakarta, Jumat.

Haidar Alwi juga menanggapi sikap PDI Perjuangan yang menurutnya membingungkan. Di daerah yang dimenangkan, PDI Perjuangan mengucapkan terima kasih dan menghargai kinerja Polri. 

Namun, di daerah yang kalah, mereka justru menyalahkan Jokowi dan Kapolri. Alwi menilai usulan PDI Perjuangan agar Presiden Prabowo mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan menempatkan Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atau TNI tidak memiliki dasar yang kuat, karena Polri sekarang berada di bawah koordinasi Menko Polkam, bukan langsung di bawah Presiden.

"Perbaikan hukum hanyalah dalih untuk menggalang dukungan dari rakyat dan DPR," ujar R Haidar Alwi.

Haidar Alwi juga mengkritik alasan perbaikan hukum yang dikemukakan PDI Perjuangan. Menurutnya, alasan tersebut hanya sebagai dalih untuk meraih dukungan dari rakyat dan DPR. 

Ia juga menyebutkan bahwa kekalahan PDI Perjuangan di beberapa daerah strategis, termasuk di Jawa Tengah, terjadi karena rakyat sudah bosan dengan drama politik yang dimainkan oleh partai tersebut.

Ia menegaskan bahwa saat ini rakyat sudah semakin cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh provokasi politik. Oleh karena itu, bukannya mendapat simpati, PDI Perjuangan justru mendapatkan antipati dari rakyat.

"Mau nyalahin Prabowo nggak berani. Jokowi yang sudah pensiun dan Kapolri pun jadi sasaran tembak. Bukan simpati, yang ada rakyat justru makin antipati pada PDIP. Karena rakyat kita sekarang sudah cerdas," kata R Haidar Alwi.