Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca

Persebaya Pecahkan Rekor Penonton di Liga 1 Saat Lawan Persija

Persebaya Pecahkan Rekor Penonton di Liga 1 Saat Lawan Persija
Sejumlah suporter mengangkat syal Persebaya saat laga melawan Persija pada pekan ke-11 BRI Liga 1 Indonesia di Stadion GBT Surabaya, Jawa Timur. Jumat (22/11/2024). (Dok. ANTARA)

PEWARTA.CO.ID - Persebaya Surabaya mencetak rekor jumlah penonton terbanyak dalam gelaran Liga 1 musim ini. Pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 Indonesia melawan Persija Jakarta, yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada 22 November 2024, dihadiri 27.190 penonton. Jumlah ini mengalahkan rekor sebelumnya yang tercatat saat Persebaya menjamu PSS Sleman dengan 25.636 penonton.

"Alhamdulillah pertandingan berjalan lancar. Secara jumlah penonton juga terbanyak sepanjang kami di Liga 1 musim ini (hingga pekan ke-11). (Penonton) kami yang terakhir jumlah penontonnya 25.636 waktu lawan PSS Sleman, lawan Persija terdata 27.190," ujar Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persebaya, Ram Surahman, di Surabaya pada Sabtu (23/11).

Ram mengungkapkan bahwa keberhasilan peningkatan jumlah penonton tidak terlepas dari strategi penjualan tiket presale yang diumumkan jauh hari sebelumnya. Misalnya, jadwal pertandingan melawan Persija diumumkan sejak 1 November, meski laga berlangsung pada 22 November.

"Jadi kami juga lakukan strategi yang sama saat lawan Arema. Kami akan jauh hari untuk release presale terlebih dahulu," kata Ram, menjelaskan rencana serupa untuk pertandingan melawan Arema FC pada 7 Desember mendatang.

Namun, Ram menyadari bahwa angka tersebut masih jauh dibandingkan pencapaian Liga 1 tahun 2018, di mana jumlah penonton mencapai sekitar 400 ribu. Ia menjelaskan bahwa penurunan jumlah penonton di stadion menjadi tren umum di Liga 1 saat ini.

"Ya ini memang kondisi yang saya kira semua tahu, mungkin tidak hanya di Persebaya karena hampir semua penonton Liga 1 turun. LIB juga kemarin mengatakan situasinya seperti itu. Makanya kami yang di panpel ini juga coba melakukan beberapa inovasi-inovasi supaya orang itu tetap mau datang ke stadion," ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat masyarakat untuk menonton langsung di stadion, Panpel Persebaya menghadirkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah penyediaan tribun keluarga di Gate 1, yang tetap dibuka meskipun pada pertandingan besar.

"Kalau teman-teman lihat setelah tragedi Kanjuruhan itu orang ke stadion seperti harus setor nyawa gitu kan. Kami di Persebaya seperti tertantang, bagaimana stadion yang sudah bagus dan orang itu mau datang untuk menjadi salah satu sarana wisata keluarga," jelas Ram.

Selain itu, Persebaya konsisten menghadirkan program player escort pada setiap laga. "Saya kira Persebaya satu-satunya tim di Liga 1 ya yang dari tahun kemarin konsisten selalu ada player escort. Itu kelihatannya sederhana tetapi itu juga merupakan bentuk kampanye karena disiarkan di televisi juga," tambahnya.

Tidak hanya itu, Panpel Persebaya juga menyisipkan pesan damai melalui kerja sama dengan suporter sebelum pertandingan. Contohnya adalah aksi suporter yang membawa spanduk pesan damai keliling stadion sebelum laga melawan Persija berlangsung.

Ram juga mengapresiasi kedewasaan suporter yang semakin terlihat, termasuk meningkatnya jumlah penonton keluarga. "Kami memang ada catatan-catatan baru ya, yang pertama semua penonton sudah semakin dewasa, kemudian laga lawan Persija penonton keluarga juga semakin banyak, mungkin nanti tetap akan kami terapkan saat lawan Arema," ujarnya.

Meski demikian, Ram mengakui bahwa masih terdapat sejumlah suporter Persija, Jak Mania, yang hadir di stadion meskipun pihaknya telah mengirimkan surat resmi larangan kepada mereka.

"Ya kami berharap PSSI juga mulai membuka diri lah. Saya kira hari ini juga secara resmi sebetulnya kami mengirim surat larangan untuk Jak Mania datang. Tapi kemudian tadi di lapangan ya kami harus menyampaikan fakta, tetap masih ada Jak Mania datang. Tetapi ini clear tidak ada atribut dari Persija apapun yang masuk," ungkap Ram.

Ia berharap ke depan, pertandingan sepak bola di Indonesia dapat dinikmati dengan rasa aman dan nyaman. "Jadi jika nonton ya sudah nonton saja, nanti kami juga tetap membuka tribun keluarga. Kedepannya tetap nanti kami bikin fun di stadion, karena itu memang upaya orang-orang mencari hiburan," pungkasnya.