Muncul Kebijakan Rokok Baru, Petani Khawatir Industri Tembakau Merosot
Pertanian tembakau (Dok. Ist) |
Pewarta.co.id - Berbagai pihak terus menyuarakan kritik dan penolakan terhadap Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).
Salah satu alasan utamanya adalah peran penting tembakau dalam perekonomian lokal.
Beberapa pihak menilai bahwa kebijakan yang mengatur penyeragaman kemasan rokok tanpa mencantumkan merek dapat membatasi potensi penjualan dan berisiko mengurangi lapangan pekerjaan di sektor tembakau.
Nanang, seorang tokoh yang terlibat dalam diskusi ini, menekankan bahwa tembakau memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
"Jika aturan ini diterapkan, kami khawatir penjualan tembakau kami menurun. Ini membuat kami jadi resah," ujarnya seperti dikutip, Jumat (29/11/2024).
Tembakau merupakan tanaman musiman dengan nilai jual yang tinggi, dan di beberapa wilayah, tanaman ini bahkan berfungsi sebagai penghalau hama seperti kera dan tikus.
Menurutnya kebijakan ini hanya berpacu pada bidang kesehatan semata.
"Kebijakan ini diskriminatif karena fokusnya hanya pada dampak kesehatan, tanpa mempertimbangkan implikasi ekonomi bagi petani," jelas dia.
Dengan lahan yang terbatas, tembakau memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan tanaman lainnya.
Nanang juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi para petani tembakau yang masih jauh dari kesejahteraan yang seharusnya, mengingat kurangnya dukungan kebijakan yang bisa melindungi hak-hak mereka.
"Tembakau telah menjadi bagian dari budaya dan identitas masyarakat pedesaan, terutama di daerah seperti Temanggung, Boyolali, dan Wonosobo, di mana sebagian besar petani sangat bergantung pada hasil panen tembakau," kata dia.