Cara mengajari anak berbicara (Dok. Ist) |
Pewarta.co.id - Mengajarkan anak berbicara dengan fasih merupakan salah satu momen yang dinantikan oleh orang tua.
Keterampilan berbicara membantu anak untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya dengan lebih baik, serta menjadi pondasi awal untuk berkembang dan berinteraksi secara sosial.
Cara Melatih Anak agar Cepat Bicara
Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa Mama dan Papa terapkan untuk melatih anak agar cepat berbicara fasih dan lancar:
1. Ajak Anak Sering Bicara Sejak Bayi
Mengajak anak berbicara bisa dimulai sejak ia lahir, meskipun ia belum memahami kata-kata secara penuh.
Rutin berbicara dengan si kecil akan memperkenalkannya pada kosakata dan pola bahasa.
Saat mengajaknya bicara, gunakan kalimat sederhana dan jelas. Setiap kali melakukan kegiatan sehari-hari, seperti memberi makan atau mengganti pakaian, sampaikan apa yang dilakukan kepada anak. Dengan cara ini, anak akan lebih mudah memahami dan meniru.
Jika si kecil merespons dengan suara atau ocehan, tanggapi dengan antusias. Hal ini akan membuatnya merasa dihargai dan semakin bersemangat untuk mencoba bicara.
Menggunakan ekspresi wajah yang menarik juga dapat membuat anak lebih tertarik untuk merespons dan belajar mengekspresikan diri.
2. Gunakan Bahasa Isyarat Sederhana
Tidak semua anak bisa langsung berbicara, dan di sinilah bahasa isyarat sederhana bisa membantu. Misalnya, untuk kata “susu”, Mama bisa menggunakan gerakan tangan yang sederhana agar anak mudah mengingatnya.
Bahasa isyarat dapat membantu anak dalam berkomunikasi sebelum ia lancar berbicara, sehingga meminimalkan rasa frustrasi karena tidak bisa menyampaikan kebutuhan atau keinginannya.
Dengan mengenalkan beberapa isyarat dasar, anak dapat mulai memahami arti kata-kata tertentu, sehingga nantinya akan lebih mudah baginya untuk mengucapkannya.
3. Minta Anak Menyebutkan Nama Benda
Cara lain untuk melatih anak berbicara adalah dengan mengajaknya menyebutkan nama benda di sekitarnya. Biasanya, anak mungkin akan menunjuk suatu benda ketika menginginkannya.
Misalnya, jika ia menunjuk gelas jus, Mama bisa mengatakan, “Adik mau jus apel, ya?”. Cara ini bertujuan untuk mendorong anak mengucapkan kata “jus” atau “apel” sehingga kosakatanya bertambah.
Pastikan untuk selalu menyebutkan nama benda dengan jelas dan perlahan agar anak bisa meniru dan mengucapkannya sendiri. Dengan begitu, anak akan lebih percaya diri dalam berbicara.
4. Ajak Bermain dan Berinteraksi di Luar Rumah
Mengajak anak bermain di luar rumah tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan banyak peluang untuk belajar kata-kata baru.
Misalnya, saat melihat kucing, Mama bisa mengatakan, “Lihat, ada kucing yang sedang makan ikan!”.
Interaksi semacam ini memberi kesempatan bagi anak untuk mendengar berbagai macam kata dan melihat hal-hal baru yang merangsang rasa ingin tahunya.
Bermain di luar juga memberikan anak kesempatan untuk bersosialisasi dengan orang lain dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Setiap kali anak berinteraksi dengan lingkungan, kosakatanya akan bertambah dan ia akan lebih mahir dalam berbicara.
5. Berikan Pilihan untuk Memperkaya Kosakata
Memberikan anak pilihan antara dua hal dapat menjadi metode yang efektif dalam melatih kosakata.
Misalnya, tanyakan, “Adik mau apel atau pisang?” sambil menunjukkan kedua buah tersebut. Ketika anak memilih salah satu, ulangi kata tersebut, misalnya, “Jadi, Adik mau makan pisang, ya?”
Memberikan pilihan dan meminta anak untuk menirukan kata yang dipilihnya akan membantunya memahami perbedaan kata dan konsep pilihan. Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri anak dalam berbicara.
Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, jadi jangan khawatir jika anak membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai bicara dengan fasih.
Yang terpenting, berikan dukungan dan stimulasi yang tepat secara rutin, serta pastikan bahwa proses belajar berbicara ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Dengan memberikan perhatian dan stimulasi yang tepat, anak akan lebih mudah mengembangkan keterampilan berbahasa dan semakin percaya diri dalam berkomunikasi.