Ilustrasi. Depresi adalah dampak terparah dari kecanduan judi online. |
PEWARTA.CO.ID - Judi online bukan hanya menjadi ancaman bagi kondisi ekonomi seseorang, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan mental secara serius. Hal ini disampaikan oleh Mirta Yolanda, seorang psikolog dari Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Menurut Yolanda, kebiasaan bermain judi online memiliki potensi besar untuk memicu gangguan mental, bahkan hingga menyebabkan depresi.
Mirta Yolanda menjelaskan bahwa judi online pada dasarnya adalah suatu aktivitas yang sering kali berulang dan dapat membuat seseorang kecanduan.
"Siklusnya dimulai dari ketertarikan, keterlibatan, kemudian kecanduan, dan pada akhirnya akan membawa dampak negatif bagi pelaku judi tersebut," ujarnya.
Pada tahap awal, seseorang mungkin bermain judi online karena adanya penguatan positif, seperti kemenangan atau hasil positif yang diperoleh.
Sensasi kemenangan ini kemudian menimbulkan kepuasan, yang membuat pemain terus merasa terdorong untuk bermain lagi demi mencapai perasaan yang sama.
Namun, Yolanda menegaskan bahwa ini adalah bentuk kesalahan kognitif.
"Padahal, hal itu adalah kesalahan kognitif atau kesalahan pola pikir si pemain judi online yang merasa bisa mengontrol permainan tersebut, namun sebenarnya hanya ilusi saja dari kontrol yang diyakininya," jelasnya.
Salah satu efek paling berbahaya dari judi online adalah bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Yolanda menyoroti berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi, termasuk kehilangan kontrol diri, menghabiskan banyak waktu dan uang, serta memicu perasaan stres dan cemas ketika mengalami kekalahan.
"Bahkan, dampak stres dan kecemasan itu bisa berujung depresi, karena muncul perasaan bersalah, menyesal, dan putus asa yang kemudian bisa saja mengarah pada tindakan bunuh diri akibat kalah berjudi online," tambahnya.
Selain itu, stres yang berkepanjangan tanpa penanganan dapat menyebabkan isolasi sosial, di mana seseorang akan cenderung menjauh dari lingkungan sosial, seperti keluarga, teman, dan kerabat.
Yolanda juga mengakui bahwa memberikan edukasi kepada para pelaku judi online yang sudah kecanduan tidaklah mudah. Kecanduan yang berlebihan sering kali membuat mereka sulit keluar dari siklus tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa edukasi terkait bahaya judi online tetap perlu dilakukan untuk mencegah dampak lebih lanjut.
"Namun demikian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan guna memberikan kesadaran akan risiko dan bahaya judi online, antara lain memberikan pemahaman jika judi bisa memperburuk mental hingga menimbulkan kecemasan berlebih, ekonomi terganggu, serta merusak hubungan sosial," jelas Yolanda.
Untuk membantu mereka yang sudah terjerumus dalam perilaku judi online, Yolanda merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Hal ini penting agar permasalahan yang dihadapi bisa teratasi dengan baik.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat dalam membantu pelaku judi online mengatasi kebiasaan buruk ini.
"Para pelaku judi online memerlukan dukungan dari orang-orang maupun lingkungan terdekat guna membantu mereka keluar dari perilaku negatif yang berdampak pada kesehatan mental tersebut," tutupnya.