Ilustrasi. Perempuan yang mendengarkan musik melalui headphone. (Pewarta/Canva) |
PEWARTA.CO.ID - Musik telah lama dikaitkan dengan berbagai manfaat bagi tubuh dan pikiran manusia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa musik dapat membantu tubuh menahan rasa sakit, berkat kemampuannya meningkatkan hormon endorfin dan ambang rasa sakit seseorang.
Penelitian ini dipimpin oleh ilmuwan terkenal, Robin Dunbar dari Universitas Oxford, bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Liverpool dan Universitas Binghamton.
Para pakar ini menemukan bahwa ketika seseorang bermain musik, tubuhnya memproduksi lebih banyak hormon endorfin. Endorfin dikenal sebagai "opiat alami" yang membantu tubuh mengatasi rasa sakit.
Namun, perlu dicatat bahwa efek ini hanya terjadi pada mereka yang terlibat langsung dalam proses bermusik, seperti bermain alat musik, menyanyi, atau menari. Orang yang hanya mendengarkan musik tidak merasakan peningkatan hormon ini.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh MedicalDaily, Dunbar dan timnya menyatakan bahwa musik mungkin berevolusi sebagai mekanisme untuk memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Mereka mengemukakan bahwa musik memiliki peran penting dalam menyatukan kelompok, meningkatkan rasa kebersamaan dan koneksi emosional di antara para anggotanya.
Keempat penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan ini menunjukkan bahwa orang yang aktif terlibat dalam bermusik mengalami peningkatan produksi endorfin, yang pada akhirnya menghasilkan emosi positif. Mereka yang menari, bermain alat musik, atau bernyanyi secara langsung memperoleh manfaat ini, dibandingkan dengan hanya menjadi pendengar pasif.
Hasil penelitian ini juga memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa musik sering kali menjadi bagian integral dari ritual keagamaan atau kegiatan militer. Musik tampaknya memainkan peran penting dalam mempersatukan kelompok dan meningkatkan ketahanan fisik serta emosional.
Selain itu, teori lain yang dilansir dari Pafikabmuna.org, menunjukkan bahwa musik mungkin telah digunakan untuk menenangkan anak-anak kecil yang tantrum, sebuah praktik yang masih relevan hingga saat ini. Ketika anak-anak merasa tidak nyaman atau rewel, musik sering digunakan sebagai alat yang efektif untuk menenangkan mereka.
Penelitian ini mempertegas betapa pentingnya musik dalam kehidupan manusia, bukan hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai mekanisme untuk menjaga kesejahteraan fisik dan emosional.