GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Kue Apem: Jajanan Tradisional dengan Sejarah dan Makna Mendalam

Kue Apem: Jajanan Tradisional dengan Sejarah dan Makna Mendalam
Kue apem kukus (Dok. Ist)


Pewarta.co.id - Kue apem adalah salah satu jajanan tradisional yang masih digemari, terutama oleh masyarakat Jawa. 

Kue ini dimasak menggunakan pemanggang dan memiliki bentuk yang mirip dengan serabi. Selain rasanya yang lezat, kue apem juga menyimpan nilai budaya dan sejarah yang menarik.

Menurut buku Belajar dari Makanan Tradisional Jawa karya Dawud Achroni, kue apem diyakini berasal dari Mekah. 

Ceritanya, seorang ulama bernama Ki Ageng Gribig, yang merupakan penyebar agama Islam di Jatinom, Klaten, membawa kue ini pulang setelah menunaikan ibadah haji.

Setelah pulang, banyak orang datang ke rumah Ki Ageng untuk mendengarkan cerita dan wejangan. Namun, oleh-oleh kue apem yang dibawanya dari Mekah terlalu sedikit untuk semua orang yang hadir. 

Oleh karena itu, Ki Ageng meminta istrinya untuk membuat kue apem agar semua orang bisa menikmatinya.

Dalam buku yang sama, Dawud Achroni menjelaskan bahwa kata "apem" berasal dari bahasa Arab, yaitu "afwan" atau "affuwun," yang berarti maaf atau ampunan. Karena masyarakat Jawa kesulitan mengucapkan kata tersebut, mereka menyebutnya "apem."

Kue apem melambangkan permohonan ampun kepada Tuhan atas kesalahan yang telah dilakukan. Bentuknya yang bulat juga menggambarkan tempat berdoa atau sarana untuk berhubungan dengan Tuhan.

Selain itu, apem mencerminkan kesederhanaan. Bahan-bahan untuk membuat apem mudah didapat dan proses pembuatannya pun tidak memakan waktu lama. Rasa nikmat dari kue ini mengajarkan kita untuk bersyukur.

Makna lain dari apem adalah sebagai simbol sedekah. Ki Ageng Gribig dan istrinya mengajarkan pentingnya berbagi dengan membagikan kue apem kepada tetangga dan sanak saudara.

Kue apem bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga membawa banyak nilai dan makna yang mendalam bagi masyarakat.

Kue Apem Disajikan dalam Acara Apa?

Kue apem memiliki makna dan simbol yang sangat penting dalam budaya Jawa. Dalam konteks tradisi lokal, kue ini sering disajikan dalam acara syukuran dan selametan kematian. 

Kue apem menjadi bagian dari menu sesaji, yang melambangkan permohonan ampun (apem) kepada Allah SWT, serta permohonan maaf antara manusia. 

Dengan menyajikan kue apem dalam sesaji, masyarakat menyampaikan harapan agar arwah yang telah meninggal dapat diterima dengan baik di sisi Tuhan.

Kue apem lebih dari sekadar makanan, sebab kue ini juga memiliki filosofi yang dalam. Kehadirannya dalam sesaji mencerminkan rasa syukur, kebersamaan, dan penghargaan terhadap leluhur serta tradisi yang kaya. 

Proses pembuatan kue apem melibatkan kerja sama dan solidaritas antar anggota masyarakat, yang memperkuat rasa persatuan dalam menjaga adat dan tradisi mereka.

Dalam aspek spiritual dan keagamaan, kue apem menjadi ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap anugerah alam dan kehidupan.

Dengan demikian, kue apem bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keberlangsungan tradisi dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Resep Kue Apem khas Jawa

Setelah mengetahui sejarah dan kue apem, apakah Kamu ingin membuatnya? Jika iya, Kamu berada di tempat yang tepat. Sebab didalam artikel ini terdapat resep membuat apem. Berikut resep kue apem yang menarik dicoba, yakni:

Bahan-bahan:

250 gram tepung beras

100 gram tape singkong

60 gram tepung terigu

200 gram gula pasir

1/2 sendok teh fermipan

400 ml santan kelapa encer (rebus dan dinginkan hingga hangat)

1/2 sendok teh vanili

Cara Membuat:

1. Lumatkan tape singkong hingga halus. Campurkan dengan gula pasir, lalu uleni hingga tercampur rata.

2. Masukkan tepung terigu dan tepung beras ke dalam campuran tape. Uleni kembali sampai semua bahan tercampur dengan baik.

3. Siapkan gelas, campurkan fermipan dengan air hangat (suhu suam-suam kuku). Aduk hingga rata dan tunggu selama sekitar 5 menit sampai fermipan aktif.

4.Setelah ragi aktif, campurkan larutan ragi ke dalam adonan tepung sedikit demi sedikit. Tambahkan santan kelapa dan aduk hingga semua bahan tercampur rata.

5. Tutup wadah adonan dengan serbet bersih dan diamkan selama kurang lebih satu jam agar adonan mengembang.

6. Sementara menunggu, olesi dengan minyak agar tidak lengket.

7. Tuang adonan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan. Tutup cetakan dan kukus hingga matang.

8.Setelah matang, kue apem yang empuk siap disajikan!

Itulah beberapa informasi singkat tentang kue Apem yang populer di masyarakat Jawa. Meskipun kue Apem terbuat dari bahan sederhana, namun kualitas rasanya cukup lezat. Terlebih kue ini memiliki filosofi dan sejarah yang melegenda. 

***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter