Reksa Dana Batavia India Sharia Equity USD (BISEU). (Dok. BCA) |
PEWARTA.CO.ID - Bank Central Asia (BCA) kembali menambah jajaran produk investasi unggulannya dengan memperkenalkan Reksa Dana Batavia India Sharia Equity USD (BISEU).
Produk ini merupakan hasil kolaborasi BCA dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), sebuah manajer investasi yang telah memiliki reputasi baik di Indonesia.
Reksa Dana BISEU secara resmi diluncurkan pada 9 Oktober 2024, dan menawarkan sesuatu yang unik karena fokus portofolionya terletak pada saham-saham syariah di India.
India merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang patut diperhitungkan. Berdasarkan data terakhir, India berada di peringkat kelima dunia dengan Gross Domestic Product (GDP) sebesar USD 3,73 triliun pada tahun 2023.
Lebih menarik lagi, International Monetary Fund (IMF) memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi India di tahun 2024 dan 2025 akan melampaui negara-negara berkembang lainnya.
Melihat tren positif ini, BISEU muncul sebagai opsi menarik bagi para investor yang memiliki profil risiko agresif dan ingin mencoba peluang baru di pasar internasional.
Sebagai manajer investasi, BPAM juga menggandeng Invesco Ltd (Invesco), salah satu perusahaan manajer investasi global terkemuka, yang bertindak sebagai penasihat teknis. Invesco sendiri memiliki pengalaman luas dalam mengelola investasi di India.
Alokasi investasi reksa dana BISEU
Reksa Dana BISEU memiliki komposisi portofolio yang terstruktur sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Produk ini berinvestasi pada Efek Syariah bersifat Ekuitas yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah, dengan porsi 0% hingga 20% dialokasikan pada Instrumen Pasar Uang Syariah dan/atau deposito Syariah.
Selain itu, setidaknya 51% dana ditempatkan pada Efek Syariah Luar Negeri yang juga berupa ekuitas, sejalan dengan prinsip syariah.
Yang menjadikan Reksa Dana BISEU berbeda adalah keberadaannya sebagai "feeder fund" dari Reksa Dana Invesco India Equity Fund, yang sudah berdiri sejak tahun 1994.
Meski demikian, alokasi portofolio di BISEU telah disesuaikan dengan prinsip syariah, menggunakan indeks FTSE Shariah sebagai panduan.
Kerja sama dengan Invesco sebagai technical advisor dalam menentukan portofolio juga memastikan bahwa investasi ini tetap sesuai dengan nilai-nilai syariah.
Dalam menyusun portofolio, Reksa Dana BISEU fokus pada sektor-sektor yang sedang berkembang di India. Beberapa tema utama yang diambil termasuk digitalisasi, sektor konsumen, dan manufaktur.
Ketiga sektor ini dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang pesat, terutama dalam konteks perkembangan ekonomi India yang semakin maju.
Selain itu, seluruh investasi dalam Reksa Dana BISEU tetap mengikuti aturan syariah, yang tidak hanya menghindari praktik riba, tetapi juga memastikan bahwa setiap dana yang diinvestasikan mendukung bisnis-bisnis yang etis dan halal.
Cara berinvestasi di reksa dana BISEU
Untuk mulai berinvestasi di Reksa Dana BISEU, nasabah BCA dapat membeli dengan nominal minimum USD 10.000 melalui cabang BCA yang melayani transaksi Reksa Dana.
Selain itu, bagi investor yang sebelumnya sudah pernah membeli Reksa Dana dalam denominasi USD, pembelian dapat dilakukan langsung melalui fitur Welma di aplikasi myBCA.
Sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah, BCA juga menawarkan cashback hingga USD 500 per nasabah yang menambah portofolio investasi mereka dengan Reksa Dana BISEU. Ini tentu menjadi tambahan keuntungan yang menarik bagi para calon investor.
Nasabah yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk Reksa Dana BISEU atau produk investasi lainnya dapat menghubungi layanan Halo BCA dengan menekan extension 4 untuk layanan investasi.
Selain itu, informasi juga bisa didapatkan langsung di cabang-cabang BCA yang melayani transaksi Reksa Dana.
Produk Reksa Dana BISEU ini diharapkan dapat menarik minat para investor yang ingin memperluas portofolio mereka ke pasar luar negeri, khususnya India, dengan tetap mengikuti prinsip-prinsip syariah.
Kolaborasi antara BCA, BPAM, dan Invesco memastikan bahwa produk ini tidak hanya sesuai dengan nilai-nilai syariah, tetapi juga menawarkan potensi keuntungan dari pasar yang sedang tumbuh.