WARTA UPDATE

Pemkab Sleman Tingkatkan Akses Aman Air Minum dengan Perluasan Jaringan Pipa SPAM

Pemkab Sleman Tingkatkan Akses Aman Air Minum dengan Perluasan Jaringan Pipa SPAM
Pembangunan Pamsimas di dusun Sambiroto, Purwomartani, Kalasan, Sleman. (Dok. Pemkab Sleman)

PEWARTA.CO.D - Kebutuhan air bersih menjadi salah satu aspek fundamental untuk mendukung kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengelolaan air minum yang bersih dan berkelanjutan menjadi perhatian penting berbagai pihak.

Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dilakukan melalui pengembangan jaringan perpipaan air minum.

Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Sleman mengupayakan perluasan jaringan perpipaan untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan di beberapa wilayah kecamatan. Program ini bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat menikmati akses air bersih yang aman dan berkualitas.

"Ada beberapa paket yang akan dikerjakan tahun ini, dan sekarang masih proses di e-katalog. Nama paketnya adalah pengembangan jaringan perpipaan. Lokasinya di Seyegan, Berbah, Ngaglik, Moyudan, Kalasan, Pakem, Minggir Turi, Cangkringan, Sleman, dan Tempel," kata Haryadi Widodo, Staf Bidang Cipta Karya DPUPKP Sleman, Sabtu (28/9/2024).


Usulan pengembangan dari kelompok SPAM

Perluasan jaringan perpipaan ini dilakukan berdasarkan usulan dari kelompok SPAM perdesaan setempat. Mereka mengajukan pengembangan tersebut kepada Bidang Cipta Karya DPUPKP Kabupaten Sleman. Setelah diteliti dan dinilai layak, usulan tersebut kemudian diajukan ke tim anggaran untuk mendapatkan persetujuan dan realisasi.

Menurut Haryadi, pengembangan SPAM perpipaan dianggap penting karena sistem ini lebih aman dalam mendistribusikan air bersih dan juga mampu mencegah terjadinya pencemaran.

Saat ini, sekitar 22 persen masyarakat Sleman telah dilayani melalui jaringan perpipaan. Dari jumlah tersebut, 12 persen dilayani oleh PDAM Tirta Sembada, sedangkan 10 persen lainnya oleh SPAM Perdesaan. Sementara itu, 78 persen warga lainnya masih menggunakan sumber air non-perpipaan.


Pembinaan kelompok SPAM Perdesaan

Pemkab Sleman juga menunjukkan perhatian serius terhadap pengelolaan SPAM perdesaan. Pemerintah rutin melakukan pembinaan terhadap kelompok pengelola SPAM di desa-desa untuk memastikan bahwa air yang didistribusikan memiliki 4K: Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan Keterjangkauan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan air minum adalah melalui lomba pengelolaan SPAM perdesaan yang diadakan oleh DPUPKP Sleman.

Lomba ini diikuti oleh 68 kelompok pengelola SPAM Perdesaan dan menjadi bentuk apresiasi serta motivasi bagi mereka agar pengelolaan air minum bisa lebih baik.

"Tujuannya sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi kelompok pengelola SPAM Perdesaan. Selain itu juga untuk memotivasi agar pengelolaan SPAM bisa lebih baik, lebih bisa terkontrol," jelas Haryadi.


Alokasi anggaran pengelolaan dan pengembangan SPAM

Kepala Bidang Cipta Karya DPUPKP Kabupaten Sleman, Zaini Anwar, menambahkan bahwa program pengelolaan dan pengembangan SPAM di bidang cipta karya memiliki beberapa kegiatan penting. Salah satu kegiatan tersebut adalah peningkatan kapasitas kelembagaan SPAM yang didukung anggaran sebesar Rp 5.862.895.700.

Selain itu, ada juga penyusunan rencana, kebijakan, strategi, dan teknis SPAM dengan alokasi anggaran Rp 466.771.000. Zaini juga menekankan pentingnya pembinaan terhadap pengelolaan dan pengembangan SPAM desa yang dianggarkan sebesar Rp 258.891.800.

"Kemudian ada juga pembinaan pengelolaan dan pengembangan SPAM desa senilai Rp 258.891.800. Lalu perluasan sistem penyediaan air minum (SPAM) jaringan perpipaan dengan anggaran Rp 2.323.055.000," ujar Zaini.

Dengan berbagai upaya ini, Pemerintah Kabupaten Sleman berharap masyarakat dapat memperoleh akses air bersih yang aman, berkelanjutan, dan merata di seluruh wilayah.

Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan persentase penduduk yang dilayani oleh jaringan perpipaan, sehingga semakin banyak masyarakat yang menikmati air bersih dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.


Sumber: Tribun Jogja